BOVEN DIGOEL, tniad.mil.id – Sejak 3 hari yang lalu, Radio Asiki Papua dalam siarannya telah menginformasikan tentang kegiatan malam perpisahan Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 323/Buaya Putih (BP) Kostrad selaku pasukan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) negara Republik Indonesia (RI) dan Papua Nugini (PNG), yang akan kembali ke pangkalan/markasnya di Banjar, Jawa Barat (Jabar).
Akhirnya, tibalah hari yang ditunggu-tunggu. Pada Minggu (9/9/2018), acara perpisahan digelar oleh keluarga besar Satgas Raider 323 Kostrad di Gedung Olah Raga (GOR) Asiki, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel, yang dihadiri oleh Muspida Kabupaten Boven Digoel, Tripidis Distrik Jair, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, insan pendidikan, insan media setempat, dan warga masyarakat Boven Digoel, Papua.
Acara perpisahan diawali dengan sambutan Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Boven Digoel, Chaerul Anwar, S. T., yang datang bersama istri.
Dalam sambutannya, Wabup Boven Digoel tersebut mengatakan, atas nama pemerintah, pribadi, dan masyarakat Kabupaten Boven Digoel, ia menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas dedikasi yang telah ditunjukkan para prajurit Yonif Raider 323 Kostrad selama menjalani tugas sebagai Satgas Pamtas di Tanah Papua, khususnya di wilayah Boven Digoel.
“Malam ini bukanlah sebuah perpisahan, melainkan suatu acara untuk mengantar para prajurit yang sudah mengabdi selama sembilan bulan untuk kembali ke satuannya dan siap melaksanakan tugas pengabdian selanjutnya,” ujar Chaerul.
“Satgas 323 Kostrad adalah salah satu satuan terbaik dalam melaksanakan tugasnya, menurut penilaian pemerintah daerah sendiri,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Lodevikus Benggian, salah seorang tetua adat Suku Mandobo saat diminta untuk memberikan kesan dan pesan, mengatakan sangat terharu dan terkesan atas keberadaan para prajurit TNI ditengah-tengah warganya, yang telah banyak membantu dan memberi manfaat bagi masyarakat.
“Saya sangat terharu dengan segala kegiatan yang telah dilakukan oleh anak-anak saya Kostrad 323. Belum pernah saya merasa sedekat ini dengan satuan yang bertugas,” ucapnya lirih sambil menitikkan air mata.
“Bapak Danyon tidak sungkan mendatangi keluarga-keluarga kami yang ada di pelosok kampung, meskipun hanya melalui undangan lisan,” ujar Lodevikus, yang semakin menambah haru suasana.
Mengakhiri rangkaian sambutan, Komandan Satgas (Dansatgas) Yonif Raider 323, Letkol Inf Agust Jovan Latuconsina, M. Si. (Han) menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bentuk dukungan, bantuan, dan kerja sama dari unsur pemerintahan maupun warga masyarakat Boven Digoel, selama pasukannya bertugas menjaga wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Segala hal yang kami lakukan di Tanah Papua ini, meskipun belum banyak namun merupakan bagian dari pengabdian seorang prajurit, dan semua pengabdian ini akan kami kenang sebagai perjalanan indah dalam sejarah batalyon kami,” ujar Agust Jovan.
Selain itu, ia juga memohon doa restu dari seluruh warga Boven Digoel agar prajurit Yonif Raider 323 Kostrad dapat kembali ke pangkalannya dalam kondisi aman dan dapat bertemu keluarga tercinta.
Terakhir, Agust menyampaikan pesannya kepada seluruh warga masyarakat Boven Digoel agar tetap dapat menjaga keutuhan NKRI, kedamaian dalam kebhinekaan, dan mendukung program pemerintah demi kesejahteraan bangsa Indonesia.
“Malam ini bukan akhir dari segala pertemuan kita, saya membuka lebar-lebar kesempatan untuk tetap berkomunikasi walaupun kami sudah berada di tempat lain,” ucap Agust mengakhiri sambutannya.
Pada acara malam itu, Satgas 323 Kostrad memberikan piagam penghargaan kepada berbagai pihak yang telah bekerja sama dalam mendukung setiap program kegiatan yang dilakukan selama Satgas Pamtas 323 Kostrad bertugas, seperti Pemda Kabupaten Boven Digoel, unsur kesehatan, pendidikan, kemasyarakatan, pemuda, agama, maupun perusahaan yang beroperasi disana.
Suasana haru biru pun pecah ketika Dansatgas 323 Kostrad menampilkan kolaborasi puisi dan lagu perpisahan sebelum menutup acara. Para tamu undangan pun berbondong-bondong menyalami satu per satu prajurit yang ada di ruangan. Isak tangis haru pun sontak terdengar dalam ruangan, bercampur dengan irama nyanyian lagu ‘Kemesraan’ yang mengiringi acara berpamitan tersebut.