Jombang (06/08 ) Pada Kamis dini hari tadi sekira 02.15 wib, Muktamar NU ke-33 di Kab. Jombang telah secara resmi ditutup, dengan menghasilkan berbagai aturan dan perangkat organisasi yang berbasic keagamaan terbesar di Indonesia itu yang harus diikuti dan ditegakkan oleh anggota NU, sehingga meski dibumbuhi adanya berbagai masalah internal organisasi dalam pelaksanaan Muktamar, namun pada akhirnya dapat terbilang sukses.
Kesuksesan gelaran Muktamar tersebut, tentu saja banyak ditentukan oleh berbagai faktor, dan salah satu diantaranya adalah faktor pengamanan baik secara internal pada prosesi acara Muktamar, maupun secara eksternal yang telah sepenuhnya mendukung kelancaran Muktamar, sehingga dirasakan benar oleh para Muktamirin bahwa mereka dapat mengikuti prosesi kegiatan dalam situasi yang sangat kondusif dan tidak perlu merisaukannya terutama dalam mobilitas diluar tempat Muktamar.
Pasca pembukaan Muktamar yang dibuka oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo, dimana prosedur pengamanan pada waktu itu sesuai dengan aturan hukumnya menjadi tanggung jawab Danrem 082/CPYJ selaku Dansatgaspamwil VVIP, yang termonitor mengerahkan tidak kurang dari 3500 personel gabungan TNI, Polri dan Unsur Pengaman Sipil ( Banser ), dan telah berjalan dengan sukses, namun pada pelaksanaan prosesi Muktamar tanggung tawab pengamanan berpindah kepada Kepala Polisi Wilayah Jatim dalam hal ini adalah Polda Jatim, meski personel yang dilibatkan juga masih merupakan gabungan dimana Polri sebagai kekuatan inti yang diperkuat dengan TNI dan Unsur Pam Sipil Wilayah serta Banser.
Kolonel Inf Irham Waroihan sebagai Danrem 082/CPYJ dan Dandim 0814/Jombang Letkol Arm Muhammad Haidir, merasa turut memikul tanggung jawab yang besar dalam mensukseskan jalannya Muktamar, sehingga pihaknya mem – BKO-kan beberapa SSK pasukan TNI yang dibawah komandonya sebagai pelapis kekuatan Polri dilapangan.
Tercatat 1 SSK dengan kekuatan 100 prajurit BKO Polri dengan status On Call di Makorem 082 Mojokerto, dan dengan pertimbangan taktis dan strategis untuk mempermudah mobilitas ditempatkan 1 SST di Makodim 0814, 1 SST di Pendopo Pemda Kab. Jombang dan 1 SST di sekitar Ponpes Denanyar, dan 2 SSK dari Kodim 0814/Jombang yang terjun langsung dilapangan sebagai wujud tanggung jawab monitoring atas terpeliharanya kondusifitas kewilayahan, serta dalam upaya temu cepat lapor cepat atas segala permasalahan menonjol dilapangan guna pelaksanaan deteksi dini , cegah dini, yang akan digunakan pimpinan dalam menentukan langkah kebijakan selanjutnya atas peristiwa yang terjadi. Tak luput dari tugas pengamanan tersebut, oleh Danrem 082/CPYJ juga diterjunkan Tim Intelrem dan Unit Inteldim 0814, sebagai bagian dari langkah pengamanan tertutup, yang mampu bermanuver secara taktis dan strategis dalam menggali informasi.
Momentum Muktamar NU tersebut merupakan peristiwa nasional yang memiliki potensi berdampak pada internasional, untuk itu pihaknya secara serius turut mengambil langkah – langkah yang diperlukan dalam mengamankan dan melancarkan jalannya Muktamar, yang dilaksanakan secara terkoordinasi, terpadu dan solid dari semua unsur pengamanan yang dilibatkan , demikian dikatakan Kolonel Inf Irham pada kegiatannya dalam melaksanakan fungsi monitoring wilayah dan pengawasan atas pelaksanaan tugas prajuritnya dilapangan, yang didampingi oleh Dandim Jombang, dan tampak akrab berdialog dengan Kasat Brimob Polda Jatim Kabiro Ops Polda Jatim, Bupati Jombang dan Ketua DPRD Kab. Jombang. ( Penrem 082/CPYJ )