JAKARTA, tniad.mil.id – Selama 10 hari di tengah hutan, Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Raider 303/SSM Kostrad menyusuri belantara hutan Kalimantan untuk memastikan patok batas negara tidak mengalami pergeseran.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif 303/SSM Kostrad Letkol Inf Taufik Ismail, S.Sos. M.I.Pol., dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, Sabtu (28/9/3019).
Dikatakannya, secara rutin dan terjadwal Satgasnya melaksanakan tugas patroli guna memastikan bahwa patok-patok batas negara tersebut tetap berada dalam keadaan aman dan tidak bergeser oleh pelanggar batas wilayah.
“Sudah menjadi kewajiban di wilayah tanggung jawab kami, yang bertugas di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utar, patok batas negara harus dipantau dan dimonitor terus menerus keberadaanya untuk mengantisipasi bergesernya patok batas Negara, “ ujrnya.
Untuk mengamankan patok-patok batas negara tersebut tetap ada pada posisinya, Satgas Yonif Raider 303/SSM kostrad melaksanakan patroli ke patok-patok batas tersebut, dengan memakan waktu 10 hari dapat mencapai 170 patok.
Terpisah, Danpos Lantang, Letda Arh Cahyo yang memimpin patrol mengatakan, patroli dilakukan dengan berjalan kaki di tengah hutan belantara Kalimantan yang memiliki ketinggian yang curam dan licin serta cuaca berkabut.
“Setelah melakukan perjalanan patroli yang cukup berat selama berhari-hari dengan keterbatasan air minum dan bekal makanan serta keadaan geografisnya yang terjal dan berbelok-belok dengan medan yang cukup berat melalui hutan belantara, akhirnya Tim Patroli Satgas Yonif Raider 303/SSM Kostrad tiba di patok batas dan untuk kemudian dilaporkan kepada Pos Kotis dalam keadaan aman posisinya seperti keadaan sebelumnya pada patroli terdahulu, “ jelasnya.
Ditambahkannya, sesuai dengan tugas pokok Satgas, bahwa salah satu tugas utama setiap Satgas Pamtas yaitu bertanggung jawab terhadap keberadaan patok-patos batas negara yang harus dipantau terus dengan melakukan patroli untuk meninjau secara langsung posisi patok batas yang telah ditentukan sesuai koordinat di peta.
“Dan untuk melakukan kegiatan patroli patok batas tersebut, dibutuhkan perencanaan yang matang disertai kesiapan personel, materiil dan logistik yang memadai, karena jarak masing- masing patok batas cukup jauh jika dilalui di medan sebenarnya. Namun itu semua tidak menjadi kendala setiap Satgas pengamanan perbatasan karena setiap jengkal yang ada di wilayah perbatasan merupakan kedaulatan negara yang harus di jaga dan diamankan,” imbuhnya.
“Disamping itu patroli patok batas bertujuan pula untuk mengantisipasi pelanggar batas wilayah yang memasuki batas negara secara ilegal dan mengantisipasi pencurian terhadap sumber daya alam negara seperti ilegal loging dan sebagainya. Hal itu sudah menjadi tugas dan tanggung jawab Satgas Pamtas seperti kami, “ pungkasnya. (Dispenad)