
Tabrakan beruntun di kawasan Tanjakan Selarong di Km 3, Jalan Raya Puncak, Kampung/Simpang Pasir Angin, Desa Cibogo, Megamendung, Kabupaten Bogor terjadi kemarin pada pukul 14.30 WIB. Kecelakaan tersebut melibatkan dua bus TNI AD, tiga sepeda motor, dan satu mobil pribadi.
Peristiwa tersebut terjadi saat diberlakukan sistem satu arah (one way) yang bertujuan mengurai kemacetan pada libur akhir pekan. Akibat kejadian tersebut, tiga orang tewas dan 17 orang mengalami luka-luka sehingga harus menjalani perawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi. Tiga korban tewas, dua di antaranya pengendara sepeda motor, yaitu Jaya, 33, dan satu orang wanita yang identitasnya belum diketahui. Sedangkan M Reza, 19, mahasiswa Universitas Yarsi, warga Kramat Lontar RT 11/01, Paseban, Jakarta, tewas di lokasi kejadian, kata Kepala Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Ipda Asep Saepudin, kemarin.
Asep menyebutkan, dugaan sementara kecelakaan tersebut akibat bus TNI AD rem blong saat arus lalu lintas sedang diberlakukan one way guna mengurai kemacetan. Pihaknya belum bisa meyakinkan penyebab tabrakan beruntun tersebut karena para saksi korban masih menjalani perawatan. Kita belum bisa pastikan karena sopir bus masih menjalani perawatan dan belum bisa dimintai keterangan, ujamya.
Kecelakaan nahas itu terjadi saat dua bus yang mengangkut rombongan 50 mahasiswa Universitas Yarsi melaju kencang dari arah Puncak menuju Bogor-Jakarta. Setibanya di lokasi kejadian, bus tiga perempat yang dikemudikan Kopda Sugiono (Ditbekang TNI AD) diduga mengalami rem blong sehingga menabrak bus yang dikemudikan Ahmad Yamin (PusterTNIAD).
Saat itu bus yang dikemudikan Ahmad Yamin menabrak sepeda motor Vespa Piagio B1937 TYF. Saya juga kaget lagi menunggu angkot. Bus TNI yang melaju kencang tiba-tiba oleng hingga menabrak bus yang ada di depannya hingga menyeruduk dua sepeda motor, kata Rahman, 35, warga setempat.
Selanjutnya bus yang mengalami rem blong banting setir ke arah kiri hingga kemudian menabrak dua sepeda motor, Honda Supra X F 4516 HA dan Honda Scoopy, serta satu mobil pribadi yang terparkir di depan toko Cinderamata. Bus tersebut langsung berhenti setelah menabrak toko, jelasnya.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI M Sabrar Fadhilah membenarkan insiden kecelakaan yang melibatkan bus milik TNI AD. Jenderal bintang satu ini menduga kecelakaan akibat rem blong. Kasusnya sedang ditangani kepolisian dan Denpom. Saya belum dapat beritanya yang lengkap, ujarnya tadi malam.
Fadhilah menjelaskan, yang menggunakan kendaraan tersebut adalah rombongan mahasiswa dari Universitas Yarsi. Mereka meminjam kendaraan dengan mengajukan surat secara resmi. Biasanya kita memang memberi bantuan kepada lembaga maupun unsur-unsur lainnya yang membutuhkan. Bukan disewakan atau diobjekkan. Sering kali anak sekolah meminjam karena kalau sewa bus mahal, biasanya dari kita membantu, sopir dari kita. Biasanya mereka mengerti dan kasih uang lelah. Wajar dan tidak berlebihan, ujarnya.(Sumber: HU Seputar Indonesia)