JAKARTA, tniad.mil.id – Luapan sungai Sono yang sempat merendam beberapa titik wilayah di Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mendapatkan perhatian serius dari satuan Koramil 0802/13. Hal tersebut disampaikan Dandim 0802/Ponorogo Letkol Inf Made Sandy Agusto dalam rilis tertulisnya, di Ponorogo, Minggu (10/3/2019).
Dikatakan Dandim, tahapan penanganan bencana alam berupa luapan Sungai Sono beberapa hari terakhir ini telah berjalan dengan sangat baik, sehingga luapan air Sungai Sono yang merendam pemukiman dan persawahan ini dapat meminimalisir kerugian yang diakibatkan bencana alam tersebut.
“ Guna memulihkan kondisi lingkungan dari dampak bencana alam dan mencegah terjadinya kembali luapan Sungai Sono, kami memerintahkan Koramil Koramil 0802/13 Sambit untuk melaksanakan karya bakti perbaikan tanggul Sungai Sono,” ujar Dandim.
Belasan anggota Koramil 0802/13 Sambit bersama Pemerintah Kecamatan dan Polsek Sambit serta komponen masyarakat Desa Bancangan melaksanakan perbaikan tanggul Sungai Sono yang melintasi salah satu desa di Kecamatan Sambit yang rawan luapan Sungai Sono ini
Terpisah, Sertu Budiyanto Babinsa Koramil 0802/13 Sambit yang mengkoordinir pelaksanaan karya bakti ini menuturkan bahwa karya bakti berupa perbaikan tanggul Sungai Sono ini merupakan kelanjutan dari tahapan penanggulangan bencana alam berupa meluapnya Sungai Sono yang merendam sebagian pemukiman dan persawahan Desa Bancangan ini.
Tahapan ini merupakan pelaksanaan dari penanggulangan bencana alam yang telah direncanakan oleh satuan Koramil 0802/13 Sambit.
“Kami berharap, setelah tanggul Sungai Sono ini diperbaiki, tidak terjadi lagi luapan air sunggai ke pemukiman penduduk dan persawahan milik warga Desa Bancangan karena jebolnya tanggul,” pungkasnya.
Ratusan karung yang telah diisi pasir ini ditata di sepanjang bibir sungai sebagai tanggul pencegah luapan sungai terbesar di Kecamatan Sambit ini.