Banda Aceh, Mayjen TNI Agus Kriswanto bersama Ny. Aik Agus Kriswanto mengakhirnya masa tugas di Aceh, Selasa (23/02/2016) dilepas dengan tampilan Tarian Guel asal dataran tanah Gayo di depan Balai Teuku Umar (BTU) Makodam Iskandar Muda.
Tari Guel adalah salah satu khasanah budaya Gayo di Aceh. Guel berarti membunyikan. Khususnya di daerah dataran tinggi gayo, tarian ini memiliki kisah panjang dan unik. Tari guel bukan hanya sebuah tari biasa namun tari guel merupakan budaya yang memiliki makna dan tradisi adat tertentu.
Konon tari guel yang di iringi irama musik dan nyanyian ini, memiliki cerita atau kisah, ketika menaklukan Gajah putih yang ada di rimbaraya kecamatan Gajah Puti Bener Meriah, yang akan dibawa ke Aceh Darusalam atau saat ini dikenan (Banda Aceh), atas permintaan Putri Raja Sultan. Sengeda yang saat itu menjadi Pawang kehabisan akal untuk menaklukan Gajah Putih.
Guel sepenuhnya apresiasi terhadap wujud alam, lingkungan kemudian dirangkai begitu rupa melalui gerak simbolis dan hentakan irama.
Selain disambut dengan tarian Guel pelapasan juga diiringi dengan tradisi pedang pora, mantan Pangdam beserta Ny. Aik Agus Kriswanto didampingi oleh Pangdam IM Mayjen TNI L. Rudy Polandi bersama pejabat di jajaran Kodam IM secara perlahan-lahan melewati pagar barisan perwira Pedang Pora dan melewati barisan satu persatu wajah-wajah para anggota baik prajurit maupun PNS TNI Kodam Iskandar Muda di Makodam IM.