
JAKARTA, tniad.mil.id – Imbas dari gelombang tinggi yang terjadi di kawasan Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatam Tasifeto Timur, dipenuhi sampah yang mengganggu pemandangan dan mengurangi keindahan pantai. Akibatnya, destinasi wisata yang menjadi idola itu sepi pengunjung.
Tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-RDTL Yonif Raider 408/Sbh Mayor Inf Joni Eko Prasetyo, dalam rilis tertulisnya, di Kabuten Belu, NTT, Jumat (22/2/2019).
Diungkapkan Dansatgas, untuk menarik minat dan membuat nyaman para wisatawan yang ingin menikmati keindahan Pantai Montaain yang berdekatan dengan Pos Lintas Batas Negara Motaain, anggota Satgas Pamtas RI-RDTL dari Yonif Raider 408/Sbh bersama warga Desa Silawan bergotong-royong membersihkan sampah di sepanjang Pantai Motaain, Kamis (21/2/2019).
“Kegiatan bersih-bersih pantai kali ini melibatkan anggota Satgas Pos jajaran Kompi Tempur 1 yang terdiri dari Pos Motaain, Pos Damar dan Pos Silawan,”ujar Joni Eko.
Mengingat banyaknya sampah yang dibawa oleh arus gelombang pasang Samudera Indonesia, dirinya juga mengajak warga masyarakat di sekiar pantai untuk bergotong-royong membersihkan pantai ini.
“Kegiatan ini semata-mata sebagai bentuk kepedulian Satgas terhadap keindahan dan kenyamanan lingkungan sekaligus memberikan pembelajaran kepada masyarakat untuk peduli terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan,”terangnya.
“Wilayah perbatasan adalah potret wajah dari negara kita, maka tugas kitalah menjaga dan melestarikannya,” imbuh Joni Eko.
Sementara itu Sekdes Silawan, Yakobus Berek menyampaikan, selain untuk menjaga lingkungan pantai agar tetap bersih dan indah, kegiatan ini juga merupakan salah satu persiapan untuk menunjang kegiatan lomba lari pelajar di Kabupaten Belu. “Terima kasih atas kepedulian dan perhatian Bapak-Bapak TNI dalam membersihkan obyek wisata di Motaain, Semoga TNI selalu dekat dengan rakyat,”pungkasnya. (Dispenad)