Lembah Tidar (12/8). Taruna sebagai agent of change dalam mewujudkan gerakan nasional bela negara, demikian yang disampaikan oleh Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan) Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin dalam acara sosialisasi Bela Negara yang diikuti 665 orang Taruna Akmil di Gedung Lily Rochly Akademi Militer.
Dalam sosialisasi bela negara tersebut, Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan bahwa, persyaratan utama yang harus dimiliki generasi penerus Indonesia adalah harus unggul dan berkualitas, punya martabat integritas, terpercaya karena memiliki kompetensi yang tinggi, mampu berperan penting dalam berbagai bidang kehidupan guna memajukan bangsa serta menjamin kelangsungan hidup negara.
Selanjutnya, mantan Sekjen Dephan ini menerangkan sifat-sifat kepemimpinan yang harus dimiliki oleh pemuda antara lain; bijak yaitu punya integritas dan pengetahuan dan mampu mengendalikan diri; rela berkorban yaitu mengabdi dengan mengutamakan kepentingan yang lebih besar yang dibutuhkan oleh Negara; peduli sosial terhadap lingkungan sekelilingnya dan tidak egois; berani yaitu dengan memiliki kemampuan berpikir dan bertindak cepat; disiplin yaitu tulus bekerja dengan tepat; memiliki konsep kenegarawanan; sebagai generasi penerus harus menjemput bola dan bukan menunggu.
Alumni Akabri 1974 ini, mengharapkan kepada seluruh Taruna Akmil harus bisa menjadi role model bagi generasi muda Indonesia yang memiliki jiwa dan semangat patriotisme, disiplin dan bisa menjaga persatuan kesatuan bangsa, menjadi garda terdepan sekaligus motor penggerak dalam mewujudkan gerakan nasional bela negara, menjadi agen perubahan dalam membangun daya tangkal bangsa, dan mampu mempertahankan nilai-nilai karakter dan jati diri bangsa, kreatif dan inovatif dalam turut menyebarluaskan nilai bela negara kepada masyarakat, serta dapat memahami perubahan tatanan dunia baru yang selalu berubah sebagai dampak globalisasi.
Diakhir acara sosialisasi, Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin mengambil kesimpulan bahwa bela negara adalah hak dan kewajiban setiap warga negara, bela negara harus disiapkan secara dini, didalam bela negara terkandung makna nilai luhur yang harus dimasyarakatkan dan diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, bela negara merupakan bagian dari pembangunan karakter dan daya tangkal bangsa, serta landasan bagi pembangunan sistem pertahanan semesta.
Dalam sosialisasi tersebut Wamenhan RI didampingi oleh para Direktur Jenderal di jajaran Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Dankodiklat TNI AD Letjen TNI Lodewijk F. Paulus dan Gubernur Akmil Mayjen TNI Sumardi serta para Pejabat Distribusi Akmil. Turut hadir juga seluruh Pengasuh dan Perwira organik Akmil dalam acara sosialisasi tersebut. Autentikasi : Kepala Penhumas, Letkol Caj Drs. Suprayitno, M.Ed.