Skip to main content
Kodam V/Brawijaya

Dengan Rumah Baru, Semoga Pak Djojo Bisa Lebih Giat Bekerja

Dibaca: 57 Oleh 11 Apr 2017Januari 22nd, 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Rumah reyot milik bapak Djojo (55) warga Dusun Jalak, Desa Sumurjalak, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, kini sudah direnovasi dan menjadi surga bagi keluarganya. Kisah rumah reyot ini kini hanya tinggal kenangan.

Sebelum direnovasi, dinding rumah bambu bolong dihuninya sejak 30 tahun silam. Rumah peninggalan orang tuanya itu masih dihuni bersama istrinya yang bernama, Samirah (52) dan anaknya. Alas tanah menjadi tapakan kaki dalam kesehariannya. Bahkan hanya lampu pijar minyak tanah yang menerangi setiap malamnya.

Buruh tani dan menjadi tenaga kasar dilakoni bapak Djojo untuk menghidupi keluarganya. Jauh memang dari kata cukup, namun pemberian dari Tuhan Yang Maha Kuasa hingga sekarang selalu disyukurinya. Rumah berukuran panjang 8 meter dan lebar 4 meter itu dijadikan tempat teduh ketika hujan. Rintik hujan tidak jarang tembus karena dinding rumahnya berlubang. Atap genteng yang sudah retak, turut menjadi hidangan kala hujan.

Kini, dirinya patut sujud syukur, rumah renta karena termakan usia bisa direnovasi. Bantuan bedah rumah dari salah satu program TMMD ke-98 yang dilaksanakan oleh Kodim 0811/Tuban bersama prajuritnya merubah rumahnya menjadi istana.

Baca juga:  Kodim 0829/Bangkalan Gealar Kirab Juara 1 Paskibraka

“Saya berterima kasih dengan bapak tentara karena sudah merenovasi rumah saya. Sebelumnya rumah saya jelek, sekarang dirobohkan untuk dibangun menjadi baik,“ ujar bapak Djojo disela-sela pembongkaran rumahnya, Senin (10/4/2017).

Untuk membangun rumah layak huni saja dirinya tidak mampu. Bukan tanpa sebab, penghasilan dari buruh tani yang dilakoninya hanya cukup untuk membeli makan. Beruntung apabila ada yang mempekerjakannya, dalam sehari bisa mendapat Rp. 70 ribu. Kalau tidak ada, dirinya hanya bisa terdiam dan mencari rumput untuk hewan ternaknya.

Apalagi untuk membangun rumah, memasang listrik saja dirinya harus menyalur dari tetangga. Kondisi dibawah garis kemiskinan ini sudah lama bapak Djojo rasakan. Uluran tangan dari tetangga selalu diharapkan. Terlebih, ada bedah rumah ini, dirinya terasa terbantu dan berulang mensyukurinya. “Habis ini (direnovasi), akan dipasang aliran listrik. Sebelumnya hanya memakai lampu pijar dari minyak tanah,“ imbuhnya. (Penrem 082).

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel