SUMENEP, tniad.mil.id – Tak ada istilah istirahat dulu bagi tim yang dikerahkan oleh pihak Kodam V/Brawijaya untuk melakukan evakuasi para korban gempa di Kepulauan Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim). Itu terlihat, ketika Tim Kesehatan Kodam (Kesdam) V/Brawijaya tiba di lokasi pasca gempa yang menyebabkan tiga orang warga masyarakat meninggal dunia tersebut.
Tiba pukul 09.30 WIB, tim Kesdam langsung menuju ke Puskesmas Darurat yang berada di Desa Gayam. Di Puskesmas itu, terdapat banyak korban gempa yang belum mendapat perawatan dari dokter (tim medis).
“Total ada tujuh pasien. Semuanya sudah mendapat penanganan dari Tim Kesdam, dan dua diantaranya akan dirujuk ke RSUD Sumenep,” ujar Kepala Perangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya, Kolonel Inf Singgih Pambudi Arinto, S. IP, M. M.
Para pasien, lanjutnya, rata-rata mengalami luka yang cukup serius. Untuk itu, selama berada di Kepulauan Sapudi, Tim Kesdam diwajibkan untuk terus melakukan penanganan secara intensif terhadap para korban yang ada di sana.
“Itu sudah perintah langsung dari Komando atas. Semaksimal mungkin, Tim Kesdam harus bisa melakukan penanganan dengan baik dan tuntas,” tambahnya.
Selain Muhawiye (65), lanjut Kapendam, juga terdapat pasien-pasien lainnya yang sudah ditangani oleh tim Kesdam. Beberapa diantaranya ialah Sarwini (45), Rihani (70), Aswiye (60), Buhama (80), Nasiya (60) dan Rahmani (40).
“Untuk pasien atas nama Rahmani dan Nasiya, akan dirujuk ke RSUD Sumenep. Disana, pasien nantinya akan mengikuti proses rontgen dan tindakan medis lainnya,” jelas Singgih.
Terpisah, Ketua Tim Kesdam, Letkol Ckm dr. Guruh Tirtawiguna, SP. B menjelaskan Tim Kesdam telah melakukan beberapa langkah medis terhadap para pasien yang sudah dikumpulkan di Puskesmas Gayam. Selain pencucian luka, tim medis juga melakukan pembiusan kepada para pasien.
“Dari operasi ini, ada dua pasien yang diputuskan untuk mengikuti pengobatan lanjut. Perkiraan, evakuasi kesana, dibutuhkan waktu 2 jam dan sudah berkoordinasi dengan pihak RSUD Sumenep,” kata dr. Guruh.
Operasi itu dilakukan, sebab peralatan medis yang berada di Puskesmas Gayam, Kepulauan Sapudi, dinilai kurang begitu mumpuni.
“Alat-alat bedah dan kamar bedah, tidak tersedia. Begitu juga rontgen,” ungkapnya.
Dalam perawatan medis yang dilakukan oleh tim Kesdam, dua orang pasien sudah diperbolehkan untuk pulang. Sedangkan sisanya, masih dalam tahap perawatan oleh tim medis.