Jakarta (14 Oktober 2016).
Terkait dengan adanya isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan) menjelang Pilkada, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, semua itu tidak benar dan pembuktian di lapangan sampai dengan saat ini tidak ada potensi yang mengarah kepada keadaan tersebut, dan kondisi menunjukan situasi yang aman.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI saat menjawab pertanyaan awak media, usai mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI, bertempat di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2016).
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, stabilitas keamanan telah terselenggara dengan baik melalui kerjasama secara terintegrasi oleh seluruh instansi pemerintah dan dukungan masyarakat. “Saya yakin, masyarakat akan merasa aman kemanapun berpergian walaupun malam hari tidak akan ada masalah,” ucapnya.
Ditegaskan Jenderal Gatot Nurmantyo, TNI sudah mengambil langkah-langkah antisipasi dalam menghadapi Pilkada serta menyiapkan pasukan untuk menghindari dari berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan.
Terkait kerawanan menjelang Pilkada di suatu wilayah, Panglima TNI juga menyampaikan bahwasanya masyarakat mempunyai kualitas dan pola pikir yang semakin cerdas serta dapat memaknai demokrasi dengan arif dan bijaksana dalam mengedepankan semangat kebangsaan.
Panglima TNI mengatakan, kualitas masyarakat sudah jauh lebih baik memaknai demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dalam menentukan pilihan calon pemimpin. “Ini merupakan pesta demokrasi, jadi semuanya harus bergembira menyambutnya, yang panas hanya visi dan misi calon pemimpinnya saja,” jelasnya.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghimbau kepada masyarakat agar selalu mengikuti dan mengawasi dalam pelaksanaan tugas-tugas TNI, khususnya dalam menghadapi Pilkada. “Kesiapan pengamanan Pilkada telah diapelkan oleh Kapolri kemarin di Monumen Nasional, dan saya sudah mem-BKO-kan pasukan TNI yang selalu siap 24 jam,” pungkasnya. (Puspen TNI)