Skip to main content
Berita Satuan

Tim Kesehatan TNI Sebagai Pionir Harus Mampu Beradaptasi

Dibaca: 256 Oleh 29 Jan 2018Maret 30th, 2020Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD-Asmat. Tim Kesehatan TNI sebagai pionir penanggulangan wabah campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua, harus siap beradaptasi dalam melaksanakan tugas dihadapkan dengan kondisi alam yang berat dan budaya masyarakat Asmat yang kental dan unik.

6a__3_

Hal tersebut dikatakan Danrem 174/ATW selaku Komandan Satgaskes TNI Brigjen TNI Asep Setia Gunawan kepada tim Kesehatan TNI saat persiapan menuju ke pedalaman Asmat, bertempat di Posko penanggulangan wabah campak dan gizi buruk, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Minggu (28/1/2018).

Dansatgaskes TNI mengatakan, tim dokter dan paramedis TNI mendapatkan tugas mulia dalam misi kemanusiaan untuk membantu sesama anak bangsa Indonesia khususnya warga Asmat yang mengalami wabah campak dan gizi buruk.

“Tim Kesehatan TNI harus melaksanakan tugas dengan berbuat terbaik, berani, tulus dan ikhlas,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut Brigjen TNI Asep Setia Gunawan mengingatkan, keadaan alam pedalaman Asmat cukup berat dengan medan rawa, sungai dan laut serta merupakan endemik malaria.

“Ini merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi, begitu juga dengan budaya Asmat yang kental dan unik. Untuk itu tim dokter dan paramedis TNI harus mampu beradaptasi dan menghargai adat istiadat Distrik setempat,” jelasnya.

Baca juga:  Satu Pucuk Senjata Api kembali Diserahkan Warga Perbatasan Kepada Satgas Yonif 642 Kapuas

Brigjen TNI Asep Setia Gunawan menyampaikan, mengenai mekanisme pelaksanaan operasi di lapangan dijelaskan secara rinci oleh Kasiops Kolonel Inf Agus Prasetyo. “Proses pengerahan tim dokter dan paramedis TNI, pencarian pasien dan evakuasi, semuanya harus mengutamakan standar prosedur operasional,”pungkasnya.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel