PEKALONGAN, tniad.mil.id – Satu keluarga di Pekalongan, Jawa Tengah, terpaksa tinggal di kandang kerbau karena belum beruntung secara ekonomi. Simpati dan empati diberikan Kodim 0710/Pekalongan untuk membantu Dasirin, keluarga pra sejahtera tersebut langsung dibuatkan tempat tinggal permanen.
Selama ini, Wiwit Setianingsih (16) dan adiknya Vivi Ratnasari (10), dua bocah yang memiliki keterbatasan fisik tersebut mau tak mau harus tinggal di atas Bukit Mengger di Dukuh Mengger, Desa Sengare, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan.
Anak dari pasangan Dasirin (56) dan Tarkonah (50) itu menjalani keseharian dengan berdiam diri di dalam gubuk berukuran 4×6 meter. Yang membuat warga sekitar prihatin, mereka tinggal bersama kerbau di tengah hutan. Terkadang, kedua orangtuanya pergi mencari nafkah sedari pagi hingga sore hari. Jarak gubuk yang ditempati oleh keluarga tersebut sekitar lima kilometer dari permukiman warga, dan harus menembus hutan dengan beberapa tanjakan terjal untuk sampai ke lokasi tempat Wiwit dan Vivi tinggal.
Informasi tersebut kini ramai diperbincangkan dan menghiasi beberapa media cetak, online maupun media sosial. Do’a dan harapan selalu disampaikan nitizen agar keluarga Dasirin dapat segera mendapatkan bantuan dan tinggal ditempat yang layak sebagaimana masyarakat inginkan.
Menanggapi dan menindaklanjuti hal tersebut, Kodim 0710/Pekalongan bersama unsur terkait lainnya hari ini mulai mengerjakan pembangunan rumah untuk kelurga Dasirin. Dimana sebelumnya Kodim 0710/Pekalongan telah berkoordinasi dengan Polsek Talun, Trantib Talun, Kepala Desa Sengare.dan masyarakat di sekitar perkampungan terkait rencana bantuan untuk keluarga Dasirin.
Dandim 0710/Pekalongan Letkol Inf Muhammad Ridha saat meninjau lokasi pembangunan rumah Bapak Dasirin, Senin (3/9/2018), mengatakan saat ini Wiwit dan Vivi anak dari Dasirin sudah mendapatkan perawatan di RS Kajen yang difasilitasi oleh Bupati Pekalongan Asip Kholibi, S.H., M.Si.
“Kedua anak Pak Dasirin saat ini sudah dibawa ke RS Kajen Pekalongan untuk mendapatkan perawatan, dan itu gratis. Untuk sementara diindikasikan kedua putrinya mengalami kelumpuhan sehingga harus diambil tindakan lebih lanjut,”imbuh Dandim.
Lebih lanjut disampaikan, saat ini juga sudah dimulai pembangunan rumah layak huni untuk keluarga Pak Dasirin. Pembangunan rumah ini juga difasilitasi oleh Pemda Kab. Pekalongan dan tenaganya dari Babinsa dan Babinkamtibmas wilayah Talung dibantu masyarakat sekitar. Setiap harinya Danramil dan Kapolsek Talun akan berada di lokasi ini untuk memantau perkembangannya, sehinga pembangunan dapat selesai sesegera mungkin.
“Setiap harinya akan ada sekitar 30 orang dari Babinsa dan Babinkamtibmas dibantu masyarakat setempat, sehingga diharapkan dalam waktu maksimal dua minggu sudah selesai dan dapat ditinggali,”terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Kapores Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan, S.H., S.I.K., M.S yang ikut dalam peninjauan menuturkan, membantu warga seperti yang dialami oleh Pak Dasirin dan Ibu Sarkonah merupakan kewajiban kita bersama, kita harus peduli.
“Warga Pekalongan harus saling peduli, walaupun tempat kita berjauhan namun kita wajib membantu, bukan hanya berupa materi tetapi juga dengan do’a,”pintanya.
Peninjauan dan pemberian bantuan tali asih juga diberikan Ibu-Ibu Persit Kodim 0710/Pekalongan dan Ibu-Ibu Bhayangkari Polres Pekalongan serta dari Dinas Sosial Kab.Pekalongan.