JAKARTA, tniad.mil.id – TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-104 yang dilaksanakan Kodim 1201/Mempawah berhasil mengubah Dusun Raba Bayur, Desa Sekais, Kecamatan Jelimpo, salah satu daerah terisolir, dengan hadirnya jalan penghubung antar desa.
Hal tersebut disampaikan Dandim 1201/MPH, Letkol Arm Anom Wirasunu, dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Kamis (28/3/2019).
Diungkapkan Dandim, sudah bertahun-tahun wilayah tersebut susah dilalui berbagai kendaraan. Itu karena, tidak adanya jalan utama yang menghubungkan antar wilayah.
“Masyakat di sana pun sangat berharap, ada jalan utama. Sebab, jika ada jalan utama akan memudahkan masyarakat membawa hasil bumi,”ujarnya.
Namun kini lanjut Dandim, jalan penghubung ini yang diidam-idamkan masyarakat Dusun Raba Bayur terwujud melalui program TMMD 104.
“Setelah puluhan tahun tidak ada satupun kendaraan yang bisa masuk Dusun Raba Bayur karena tidak adanya akses jalan yang memadai untuk kendaraan roda empat, kendaraan dinas Dandim menjadi yang pertama berhasil menyusuri jalan hasil gotong-royong TNI (Kodim Mempawah) bersama masyarakat,”ucapnya.
“Saya menyusuri jalan ini ketika mendampingi Danrem 121/Abw, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi bersama Forkopimda Sanggau, ketika meninjau hasil pelaksanaan pembangunan fisik TMMD usai upacara penutupan TMMD ke-104 Kodim 1201/Mph,” jelas Anom Wirasuni.
Menurut Anom, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari adanya pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-104 yang dilaksanakan oleh Kodim 1201/Mph di Desa Sekais.
“Program TMMD ke-104 Kodim 1201/Mph telah berhasil membuka daerah-daerah yang selama ini terisolir di Desa Sekais, sehingga harapan masyarakat pun akan kemajuan desanya makin terbuka lebar,”terangnya.
TMMD, lanjutnya, disinergikan dan diintegrasikan dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang lebih baik dan mandiri.
”TMMD merupakan wujud dari salah satu Nawa Cita Presiden RI Joko Widodo, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya. (Dispenad)
