
Senin, 24 Maret 2014 , 21:19:23 WIB, Jurnas.com | TENTARA Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) saat ini tengah berlatih mempersiapkan Turnamen Lomba Menembak Australia Army Skill at Arms Meeting (AASAM) yang yang digelar pada 29 April-18 Mei mendatang. Sebanyak 14 atlet menembak hasil seleksi telah melakukan latihan sejak bulan Januari bersama pelatih tembak Kapten Infanri Warto, dan Kapten Chb Hastono di lapangan tembak, Divisi I Infanteri Kostrad Cilodong, Depok.
Di tangan Kapten Infantri Warto senjata laras panjang jenis SSI V4 buatan PT Pindad seperti sebuah mainan. Dia dengan sigap mengarahkan senjata laras panjang tersebut kearah target lingkaran hitam. Dengan sekali bidik peluru tepat mendarat di titik hitam. “Ini sih mainan saya setiap hari,” katanya saat mengajarkan belasan wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Depok, Senin (24/3).
Menurutnya, bagi mereka yang belum terbiasa mendengarkan suara senjata dan pistol memang masih menyakitkan telinga. Mengganggu kosentrasi saat membidik target. Namun, bagi yang sudah terbiasa tak menjadi masalah. “Kalau saya kadung sudah budek,” kata Warto berseloroh. “14 anggota TNI yang akan bertanding merupakan hasil seleksi dari seluruh Kodam di Indonesia. Latihan sudah digelar sejak Januari lalu, sekaligus melakukan seleksi dari 60 menjadi 14 terbaik,”ujar Warto.
Dari hasil seleksi, kata Warto, para peserta yang akan mengikuti lomba menembak AASAM merupakan anggota TNI-AD dari Kesatuan Kostrad sebanyak sembilan orang, Kopasus lima orang, dan Kodam V Brawijaya dua orang. Latihan menembak dibagi dua kelompok, yaitu latihan individu dan tim. Sedangkan materi latihan meliputi materi senapan, dan pistol.”Para atlit kita berikan pengenalan materi lomba. Mudah-mudahan kita bisa mempertahankan juara umum lagi,”harap Warto.
Sedangkan jenis senjata yang akan digunakan TNI, tambah Warto, merupakan senjata asli buatan pindad untuk kategori senapan dan jenis pistol.”Semua senapan yang digunakan TNI murni buatan dalam negeri (Pindad),” terangnya.
Lomba tembak AASAM rencananya akan diikuti sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat, Belanda, Perancis, Australia, Kanada, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam dan Papua New Geneu.”Lawan terberat adalah negara Selandia Baru, Autrasilia, Thailand dan Philipina. Kita targetkan tahun ini bisa mendapat medali emas lebih dari 20 medali,”ungkap Warto.
Sersan Mansyur, salah satu atlet tembak dari kesatuan Linud 328 yang kembali di ikut sertakan dalam lomba AASAM mengaku optimis meraih medali emas karena dirinya telah menguasai seluruh materi yang diberikan.”Persiapan tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Materinya sangat lengkap,”ujar Mansyur yang pernah meraih medali emas kategori senapan, perak kategori sniper, dan perunggu kategori pistol pada lomba menembak AASAM tahu 2013 lalu, di Australia.
Menurutnya, seluruh perbekalan dan teknik sudah dikuasai, namun demikian, kata Mansyur terdapat beberapa kendala dan tantangan di lokasi lomba, seperti cuaca hingga hambatan teknis dalam penggunaan senjata. “Cuaca di Australia hampir menyentuh 5 derajat celcius, dingin sekali. “tuturnya.
Dalam menghadapi cuaca ekstrim itu, ia telah melakukan persiapan matang dengan menggunakan perbekalan yang telah disiapkan. “Meskipun terkendala cuaca, kita bisa beradaptasi. Selain itu, kita lakukan evaluasi senjata berdasarkan hasil temuan di lapangan,”ujar pria asal Tuban, Jawa Timur itu. (Reporter: iskandar haji abdul mutalib & Redaktur: Jan Prince Permata)