JAKARTA, tniad.mil.id – Dalam rangka kesiapan satuan TNI AD dalam melaksanakan Kerja Sama Militer (Kermamil) antar negara baik ASEAN maupun non ASEAN, diperlukan perencanaan yang matang, baik personel maupun kesiapan peralatan yang akan dibawa.
Hal tersebut disampaikan Wakil Asisten Latihan (Waaslat) Kasad bidang Kermamil Brigjen TNI Achmad Budi Handoyo pada saat acara sosialisasi penyiapan kegiatan Kermamil TNI AD TA 2020 bertempat di Gedung Muhammad Toha, Makodiklatad, Jumat (25/9/2020).
Waaslat menerangkan bahwa adanya kerja sama militer antar negara di dunia ini merupakan salah satu perwujudan dari politik luar negeri Indonesia yang salah satunya adalah mewujudkan keamanan bersama.
“Kerja sama militer ini akan meningkatkan pemahaman bersama sehingga mencegah adanya konflik. Hal ini juga memberikan dampak yang baik bagi peningkatan profesionalisme yakni personel TNI AD dapat menyerap ilmu yang dapat digunakan untuk pengembangan teknik penggunaan alutsista, taktik serta strategi, “ jelas Achmad Budi Handoyo.
Lebih lanjut Waaslat menjelaskan bahwa latihan bersama antar negara ini dapat menggunakan beberapa metode seperti geladi posko, geladi lapang, seminar, maupun bentuk latihan lainnya. Dalam proses persiapan dan perencanaan, Waaslat memberikan penekanan khusus agar proses perencanaan latihan dapat berjalan lancar.
“Perlu adanya system of thinking yang berurutan mulai dari berpikir akan tujuan, antisipasi dari strategi yang dipakai, prioritas dalam bertindak, fokus kepada hasil dan selalu cek akan detail kegiatan,” imbuhnya.
Di akhir acara, Waaslat menyerahkan buku Negotiation with Honesty yang merupakan karyanya kepada Staf Direktur Latihan Kodiklatad dan perwakilan Pusat Kesenjataan.
Acara sosialisasi ini dihadiri oleh para Paban Sdirlat Kodiklatad, para Dirbinlat Pussen, serta para Wadan Pusdik kecabangan Infanteri, Kavaleri, Armed, Arhanud, serta para Pamen yang membidangi latihan di setiap Pusat Kesenjataan. (Dispenad)