PALU, tniad.mil.id – Pasca bencana alam gempa bumi 7,4 skala richter dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) Jumat 28 September 2018 lalu, warga masyarakat yang berada di tempat pengungsian mulai kesulitan air bersih.
Kebutuhan air bersih ini akhirnya dapat teratasi setelah prajurit TNI yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) membantu mendistribusikan air bersih dengan menggunakan tangki ke tempat pengungsian warga.
Salah satu tempat pengungsian warga korban bencana gempa yang mendapat bantuan air bersih dari TNI berada di Jalan Veteran, Kelurahan Tanah Modindi, Kecamatan Mantikulores, Kota Palu.
Sebanyak 325 personel dari Batalyon Artileri (Yonarhanud) 16/Sula Bhuana Cakti (SBC) Divisi Infanteri (Divif) 3 Kostrad dibawah pimpinan Komandan Batalyon (Danyon) Letkol Arh Agung Rakhman Wahyudi S.I.P., Rabu (10/10/2018) diterjunkan ke lokasi untuk membantu masyarakat, termasuk penyediaan kebutuhan air bersih di tempat-tempat pengungsian.
Menurut Letkol Arh Agung, pemberian bantuan air bersih ke tempat pengungsian dilaksanakan setiap hari. Selain memberikan bantuan air bersih, para personel TNI juga membantu menyalurkan distribusi logistik kepada warga masyarakat di Kelurahan Tanah Modindi dan sekitarnya.
“Tugas Satgas disini membantu mengatasi kesulitan masyarakat, dengan membantu mendistribusikan logistik termasuk penyediaan air bersih,” ucapnya.
Dijelaskan Agung, agar bantuan logistik yang mereka distribusikan tepat sasaran dan merata pembagiannya, maka diserahkan melalui koordinator RT setempat. Salah satunya, RT yang diketuai Abdul Gafar, menerima langsung pendistribusian bantuan mewakili sekitar 122 orang warganya yang tersebar di tiga titik pengungsian.
Adapun bantuan logistik yang didistribusikan tersebut meliputi beras, gula pasir, matras, air mineral, pakaian, mi instan, susu bayi, dan pakaian layak pakai.
“Selain penyaluran bantuan logistik, kami juga memberikan pelayanan pengobatan gratis kepada masyarakat yang menjadi korban gempa bumi dan tsunami yang berada disekitar posko pengungsian,” ujar Letkol Agung, abituren Akmil 2001 ini.