
Senin, 24 Maret 2014 | 22:35, Jakarta – Satuan Tugas (Satgas) Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRC-PB) TNI, yang tergabung dalam Satgas Terpadu Penanggulangan Bencana Asap Riau dan dipimpin oleh Kolonel Inf Widjanarko, fokus pada upaya pemadaman titik api yang berada di daerah Bengkalis, Provinsi Riau.
Untuk mengatasi pemadaman titik api tersebut, sebanyak 26 prajurit TNI diterjunkan di Bengkalis, tepatnya daerah Medang Kampai. Para prajurit TNI tersebut berjuang keras memadamkan api yang masih menyala.
Komandan Satgas Penerangan (Dansatgaspen) PRC-PB Kolonel Inf Bernardus Robert mengatakan, lahan yang terbakar kurang lebih seluas 50 hektare.
“Kondisi medan berupa ladang gambut yang berbukit dan jurang serta struktur tanah yang miring ditambah dengan tiupan angin yang selalu berubah-ubah,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (24/3).
Sementara itu, dari satelit udara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memang bisa dikatakan api sulit untuk dipadamkan. Sebab, ujarnya, panjang satu titik api kurang lebih 5 sampai 10 meter.
Dengan peralatan berupa 3 unit mesin pemadam, secara bergantian para prajurit TNI bekerja keras memadamkan api. Angin yang bertiup kencang secara tiba-tiba cukup menyulitkan para prajurit untuk menyemprotkan air. Apabila api disemprot dengan air maka tidak langsung padam. Api justru kerap dibawa angin ke lahan yang kering dan pindah ke lahan gambut yang lain.
“Arah tiupan angin menjadi pertimbangan dalam faktor penyemprotan. Bila angin kencang maka penyemprotan api harus pindah ke bagian ujung titik api yang terbakar, sehingga menjadi tepat sasaran dalam pemadaman,” tuturnya.
Dikatakan, para prajurit TNI yang sudah terlatih di lapangan masih memiliki semangat tinggi untuk memadamkan api. “Semangat para prajurit didasari dengan jiwa yang tulus, berani, jujur, dan ikhlas dengan prinsip berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara,” ujar Robert. (Penulis: O-1/FQ & Sumber:PR)