
Momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-70 Tentara Nasional Indonesia dapat dijadikan sebagai penyempurna reformasi TNI yang telah dilakukan selama ini. Acara puncak peringatan HUT akan digelar di Dermaga Indah Kiat, Kawasan Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Provinsi Banten, Senin (5 Oktober 2015) ini.
Anggota DPR, Tubagus Hasanuddin, mengatakan, 70 tahun bukan masa yang pendek dari perjalanan TNI yang telah mengalami pasang suru dalam menjaga jat idirinya. Pada zaman Orde Baru, kata dia, TNI justru berubah menjadi kekuatan politik rezim pemerintah saat itu.
Tetapi ketika reformasi bergulir, TNI dengan cepat mereformasi dirinya. Bahkan mungkin TNI dapat dikatakan sebagai lembaga yang paling reformis saat ini, ucap Hasanuddin.
Undang-Undang Nomor 34/2004 tentang TNI menyebutkan bahwa TNI harus menempatkan jatidirinya sebagai tentara nasional, tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara profesional yang tidak berbisnis dan tidak terlibat dalam politik praktis.
Kita perlu apresiasi juga, sekarang ini TNI terbuka terhadap kritik publik, katanya. Menuru tHasanuddin, lima tahun terakhir ini TNI telah menjadi kekuatan yang diperhitungkan oleh negara-negara lain. Meskipun demikian, masih ada pekerjaan yang belum selesai. Sesuai amanat UU Nomor 34/2004 Pasal 64 ayat 2, prajurit tunduk pada kekuasaan peradilan umum dalam hal pelanggaran hukum pidana umum yang diatur dengan undang-undang.
Saya kira inilah pekerjaan ramah pemerintah dan DPR kedepan, memantapkan reformasi di tubuh TNI. Saya yakin TNI akan ikhlas demi kepentingan bangsa dannegara, ujarnya.
Geladi resik
Peringatan HUT ke-70 TNI yang dipusatkan di Cilegon, Banten, hari in iakan diisi oleh pertunjukan alat utama sistem persenjataan milik tiga angkatan tentara nasional Indonesia, angkatan darat, udara, dan laut. Presiden Joko Widodo akan menjadi inspektur upacara dalam acara itu.
Menjelang acara puncak itu, geladi resik terus diintensifkan. Panglima TNI Gatot Nurmantyo, yang meninjau pelaksanaan geladi resik di Cilegon, Sabtu, 3 Oktober 2015, mengaku puas dengan kerja keras personel TNI.
Terkait banyaknya pertunjukan alutsista dalam HUT ke-70 TNI ini, Gatot mengatakan, TNI yang lahir dari rakyat memiliki kemampuan yang baik dalam menjaga kedaulatan negara. Ini pembuktian bahwa kami memiliki sumber daya manusia terbaik. Mereka mampu menggunakan persenjataan yang dimiliki TNI dengan maksimal, kata Gatot. Kegiatan itu melibatkan 6.349 personel. (Sumber: HU Pikiran Rakyat)