Skip to main content
Berita Satuan

TNI Kirim Satgas Kesehatan Bantu Korban Gempa di Pidie Jaya

Dibaca: 92 Oleh 08 Des 2016Maret 30th, 2020Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Bangsa Indonesia kembali mendapat cobaan dengan terjadinya gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter yang mengguncang Provinsi Aceh tepatnya di Kabupaten Pidie Jaya pada tanggal 7 Desember 2016 pukul 05.30 WIB.

Pusat gempa bumi terletak pada 5,25 LU dan 96,24 BT, tepatnya di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 10 km di Kabupaten Pidie Jaya terasa hingga Kota Banda Aceh serta Aceh Besar dan terasa di Aceh Jaya, Meulaboh Aceh Barat dan Kota Sabang. Akibat gempa berkekuatan 6,4 SR tersebut, tiga Kecamatan yakni Kec. Merdu, Kec. Trienggadeng dan Kec. Samalaga mengalami kerusakan yang sangat parah.

Guna membantu para korban akibat gempa bumi tersebut, TNI mengirim Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta ke Provinsi NAD dengan menggunakan pesawat Hercules C 130 TNI AU.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat melepas keberangkatan personel TNI yang tergabung dalam Satgas Kesehatan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (7/12), mengatakan “Tugas Satgas Kesehatan TNI adalah membantu korban akibat gempa bumi. Ini merupakan pengabdian TNI kepada masyarakat,” ucapnya.

Baca juga:  Keterbatasan Transportasi, Tim Ekpedisi Mappi Turun Tangan Evakuasi Pasien

Panglima TNI menegaskan bahwa, dalam kondisi sulit apapun, prajurit TNI selalu melaksanakan tugasnya dengan maksimal dan senang hati. “Kalau ada pasien-pasien yang dirawat di lapangan terbuka, setelah tenda rumah sakit lapangan Satgas Kesehatan TNI tergelar langsung bisa dioperasionalkan untuk merawat korban,” jelasnya.

“Personel Satgas Kesehatan TNI yang diberangkatkan ke Aceh berjumlah 218 personel terdiri dari: 82 prajurit Yonkes Kostrad TNI AD, 61 prajurit Marinir TNI AL dan 31 personel Basarnas, RS. Mintohardjo TNI AL mengirimkan 6 orang dr. Spesialis, 1 orang dr. Umum dan 35 orang Kes Marinir terdiri dari 2 dr. Umum dan 33 personel kesehatan Marinir,” pungkas Panglima TNI.

Informasi sementara yang diperoleh dari Kodam IM yaitu, korban meninggal dunia sebanyak 98 orang, luka berat 125 orang dan luka ringan 411 orang, dikarenakan tertimpa reruntuhan bangunan. Korban kebanyakan anak-anak dan lansia, yang berada di lantai dua Ruko. Korban luka kini sedang mendapatkan penanganan medis di RS. Pidie Jaya. (Puspen TNI)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel