Balikpapan,(10/10) Danlanud Balikpapan diwakili oleh Kasi Ops Lanud Letkol PNB Tri Budianto secara resmi membuka kegiatan program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-93 bertempat di Kompi Yoif 600/Raider Jln. Soekarno Hatta Km 8 Balikpapan Utara Kamis, 9 Oktober 2014.
Kegiatan TMMD ini dilaksanakan selama 21 hari dari tanggal 09 Oktober hingga 29 Oktober 2014 mendatang dengan sasaran fisik dan non fisik. Untuk pekerjaan fisik berupa pelebaran jalan sepanjang 1,2 Km dari 6 M menjadi 12 M, pembuatan 2 buah jembatan lebar 3 M dan panjang 12 M, merehab 2 rumah warga, 1 rumah kelompok tani usaha, perbaikan dan perehaban tower tandon air serta perbaikan kamar mandi serta wc kelurahan.
Untuk sasaran non fisiknya berupa penyuluhan Hukum, Kamtibmas, Bahaya Narkoba, Kesehatan, Ketahanan Pangan, KB Kes, Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara, pembuatan lubang biofori, bahaya penyakit menular serta pemeriksaan kesehatan secara gratis kepada masyarakat Kelurahan Karang Joang dan Graha Indah.
Acara ditandai dengan penyerahan cangkul dan sekop oleh Irup Kasi Ops Lanud Letkol PNB Tri Budianto kepada perwakilan masyarakat.
TMMD ini melibatkan personel dari TNI termasuk Kodam VI/Mlw, Lanal Balikpapan, Lanud Balikpapan, Polri serta masyarakat Kelurahan Karang Joang dan Graha Indah.
Upacara pembukaan TMMD tersebut dihadiri Irdam VI/Mlw, Waka Pendam VI/Mlw, Dandodikjur Balikpapan, Danyonif 600/Raider, Kapolres Balikpapan, Camat Balikpapan, Lurah Karang Joang, Lurah Graha Indah serta Tokoh pemuda, Tokoh Agama dan Tokoh Masayarakat.
Dalam sambutan tertulis Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku penanggung jawab opersional TMMD yang dibacakan oleh Kasi Ops Lanud Letkol PNB Tri Budianto mengungkapkan bahwa pelaksanaan TMMD ke-93 yang dibuka hari ini secara serentak di 61 wilayah Kabupaten/Kota di Indonesia menunjukkan relevansi, performance, kepedulian dan kepekaan TNI dengan kepentingan rakyatnya yang tidak menampakkan gelagat berkurang.
Seirama dengan tekad pemerintah untuk memacu kreativitas dan prakarsa masyarakat dalam pembangunan, maka pola pendekatan TMMD tersebut sungguh sangat sinkron dan sekaligus selaras dengan upaya pemerintah mengembangkan mekanisme Bootom Up sebagai ahli kendali pembangunan yang selama ini bersifat Top Down.
Dalam hubungan Tut Wuri Handayani dengan Bottom Up, maka yang utama adalah bagaimana masyarakat desa bisa mendefinisikan keperluan dan kepentingannya sendiri, sehingga proses pembangunan benar-benar dari, oleh dan untuk masyarakat yang bersangkutan secara lebih konkrit lagi yang kesemuannya itu akan berdampak positif bagi pembangunan pertahanan negara yang tangguh.
Lebih lanjut Kasad menyampaikan bahwa TNI Manunggal Membangun Desa ke-93 ini TNI Angkatan Darat telah menggandeng Kementerian Kehutanan RI untuk mensosialisasikan program tentang rehabilitasi dan konservasi sember daya hutan, meskipun selama ini Departemen Kehutanan RI telah mencanangkan program Gerakan nasional rehabilitasi Hutan dan lahan sejak tahun 2003, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa kerusakan hutan semakin bertambah dan pembakaran lahan masih sering terjadi di daerah daerah.
Program TNI Manunggal Membangun Desa atau TMMD adalah program lintas sektoral yang melibatkan TNI, Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan Pemerintah Daerah serta segenap komponen masyarakat dengan Melalui program TMMD ini diharapkan dapat lebih mempererat rasa persatuan dan kesatuan pada setiap anak bangsa yang diwujudkan dalam kehidupan saling tolong menolong dan bergotong royong di dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan dilandasi oleh semangat kesetiakawanan, kekeluargaan dan rasa toleransi yang tinggi terhadap perbedaan yang ada.
Kasad juga menyampaikan bahwa Program TMMD merupakan upaya TNI untuk membantu pemerintah dalam memberdayakan wilayah pertahanan di daerah melalui kegiatan-kegiatan: peningkatan akselerasi pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memantapkan wawasan kebangsaan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara guna tewujudnya ketahanan wilayah yang tangguh, sehingga mampu menghadapi berbagai hakikat ancaman yang mungkin timbul. Disamping itu TMMD juga merupakan wahana dalam mengokohkan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Seperti kegiatan TMMD yang terdahulu bahwa pelaksanaan kegiatan TMMD ini terbagi dalam 2 sasaran yaitu sasaran fisik dan sasaran non fisik. Sasaran fisik diprioritaskan pada pembangunan Intrastruktur berupa sarana prasarana dan fasilitas umum yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Sedangkan sasaran non fisik diarahkan untuk menumbuhkan inovasi dan kreativitas masyarakat dalam membangun daerahnya untuk menuju kehidupan sosial yang lebih maju, sejahtera dan mandiri, disamping itu juga untuk meningkatkan wawasan dan semangat kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga tumbuh kesadaran untuk bela negara. (Penerangan Kodam VI/Mlw)