Palembang, (Pendam II/Swj). Apel kesiap siagaan Penanggulangan bencana alam terutama dalam mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor di daerah Sumatera Selatan dilaksanakan hari ini Senin 27 Januari 2014, bertempat di Griya Agung jalan. Demang Lebar Daun Palembang, dengan Inspektur upacara Gubernur Provinsi Sumatera Selatan H. Alex Nurdin dan dilanjutkan dengan pengecekan kesiapan pasukan.
Pencanangan antisipasi banjir dan tanah longsor ini, yang kemungkinan melanda Sumatera Selatan harus benar-benar diantisipasi dan dipersiapkan sejak dini untuk mengurangi kerugian yang lebih besar baik secara materil, jiwa maupun moril. Hal tersebut sesuai dengan harapan yang dikatakan oleh Gubernur Sumsel H. Alex Nurdin mengenai letak geografis Sumsel yang terdiri dari pegunungan di daerah Pagar Alam yang rawan gunung meletus dan longsor serta didaerah Banyuasin dan sekitarnya yang rawan banjir, karena Sumsel mengalami dua musim yaitu musim panas dan musim penghujan. Maka jadikan moment ini sebagai moment penanggulangan bencana alam diwilayah Sumatera Selatan, demikian amanat BNPB yang dibacakan oleh Gubernur Sumsel H. Alex Nurdin pada apel kesiapsiagaan Pencananganan Penanggulangan Bencana banjir dan tanah longsor di daerah Sumsel.
Oleh karena itu Gubernur Sumsel mengajak seluruh potensi masyarakat yang ada di Sumatera Selatan baik unsur TNI maupun masyarakat umum lainnya, untuk ikut berpartisipasi dalam menanggulangi bencana alam di wilayah Sumatera Selatan. Seperti yang kita ketahui bersama, bencana banjir sudah mulai dirasakan oleh sebagian masyarakat diwilayah OKU, OKI (10 desa dikecamatan Sirah Pulau Padang dan kecamatan Kayu Agung 16 desa), Ogan Ilir ( 5 desa di kecamatan Pedamaran), Banyuasin, Muba dan sebagian wilayah Sumsel lainnya.
Dimusim penghujan seperti ini wilayah Sumsel sering dilanda banjir akibat curah hujan yang tinggi juga akibat dampak dari perambahan hutan yang kian hari kian mengkhawatirkan dan juga sudah mulai berkurangnya sumber-sumber resapan air akibat pembangunan yang tidak memperdulikan lingkungan sekitarnya serta banyaknya sampah-sampah yang menumpuk dibantaran sungai, ini akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup dan alam sekitarnya, ini semua menjadi pemicu banjir diwilayah Sumatera Selatan.
Untuk mendukung rangkaian kegiatan tersebut, prajurit jajaran Kodam II/Swj telah bertekad untuk membantu sepenuhnya dalam penanggulangan bahaya banjir dan tanah longsor tersebut sesuai dengan Undang-undang No.34 tentang tugas pokok TNI selain perang.
Hadir pada acara tersebut Pangdam II/Swj, Kapolda Sumsel, Kasdam II/Swj, Kajati, FKPD, Danrem 044/Gapo, para Asisten Kasdam II/Swj, para Dan/Kabalakdam II/Swj, BNPB, Tagana dan Masyarakat.