Jayapura – Dalam rangka menyambut Pilpres yang akan digelar 9 Juli 2014 mendatang, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Drs. Christian Zebua, M.M menyatakan, di wilayah Papua akan diberlakukan siaga satu. Keputusan tersebut berlaku sampai ada pencabutan dari Kasad TNI AD di beberapa hari yang akan datang, sehingga keamanan akan ditingkatkan lebih maksimal, Minggu (6/7).
Menurut Pangdam laporannya kepada Kasad TNI AD Jenderal TNI Boediman saat video confrence di ruang Puskodal Makodam, bahwa situasi secara umum telah kondusif dan terkendali namun kemungkinan ancaman bahwa masih adanya gangguan GSB berdasarkan sms akan boikot Pilpres dan gangguan dari kelompok bersenjata yang akan mengganggu pos-pos TNI/Polri.
Demi menghadapi situasi tersebut, Pangdam menegaskan TNI/Polri telah siap melakukan tindakan penegakan hukum bila ada gangguan fisik terhadap pelaksanaan Pilpres 2014. Pihak TNI/Polri telah melakukan tindakan-tindakan pencegahan melalui cipta kondisi, cipta bhakti TNI serta kegiatan lainnya.
Pangdam juga menghimbau kepada kelompok yang berbeda paham, bahwa kita ucapkan selamat datang, justru kami telah menunggu kedatangan mereka, tetapi apabila mereka mengandalkan senjata maka kami akan menggagalkannya. Dalam gelar pasukan yang sesuai dengan norma dari Panglima TNI adalah 2.340 prajurit, 1 SSY dengan 31 SST, sedangakan cadangan 11 SSK. Kemudian dari kegiatan siaga pihak TNI telah menyiapkan 9 SSY dan 28 SSK, serta untuk pengamanan daerah rawan dan pengamanan pulau terluar telah disiapkan 2.774 personel.
Kasad Jenderal TNI Boediman juga menginstruksikan agar Pangdam XVII/Cederawasih betul-betul siaga dengan tingkat kewaspadaan tertinggi terutama di daerah rawan, serta patroli agar selalu dilaksanakan dan ditingkatkan. Pendorongan logistik agar dapat lebih maksimal dengan menggunakan hellikopter yang ada di Papua dengan sebaik-baiknya. (Sumber : Koran Cenderawasih Pos)
