Skip to main content
Dinas Penerangan

TRANSFORMASI TNI AD SIAPKAN PRAJURIT YANG MODERN, EFISIEN, EFEKTIF DAN MILITAN

Dibaca: 2819 Oleh 16 Jan 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman menyatakan transformasi TNI AD bertujuan untuk mempersiapkan prajurit yang modern, efisien, efektif dan militan. Hal tersebut dikatakan Kasad di sela-sela acara jumpa pers dengan wartawan yang digelar usai Kasad membuka secara resmi Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AD TA. 2014 yang dihadiri 122 pejabat TNI AD dan peninjau, yang diselenggarakan di Aula A.H. Nasution Mabesad Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2014).

Kasad menyatakan bahwa transformasi TNI AD ke depan, khususnya untuk menyiapkan perencanaan untuk tahun 2015 s.d. 2019, disesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis yang mungkin dihadapi 5 sampai 10 tahun ke depan. Pertambahan kekuatan (Alutsista) dan perkembangan sosial kemasyarakatan yang terjadi di wilayah Indonesia juga dipandang menjadi beberapa hal yang harus diperhitungkan dalam membuat suatu perencanaan dalam bentuk transformasi menuju prajurit TNI AD yang modern, efisien dan efektif, namun tetap tidak meninggalkan militansi keprajuritannya.

Menanggapi pertanyaan wartawan lebih lanjut mengenai transformasi TNI AD, Kasad menjelaskan bahwa perencanaan 5 tahunan tersebut merupakan perencanaan detail dan tertulis dari prediksi tentang bagaimana seharusnya desain TNI AD pada 20 tahun ke depan misalnya, dikaitkan dengan prediksi tentang ancaman, teknologi, masyarakat, dan kemampuan ekonomi negara di 20 tahun yang akan datang. Perencanaan tersebut dibagi sesuai fungsi utama TNI AD, yaitu pertempuran, teritorial, dan pembinaan kekuatan atau dukungan.

Baca juga:  Rumah ke-7 Yonmek 741 Bagi Warga Perbatasan RI-RDTL

Kasad juga telah menunjuk ketua transformasi untuk ketiga fungsi tersebut yaitu, Wakasad sebagai ketua pada fungsi pembinaan kekuatan dukungan, Pangkostrad sebagai ketua fungsi pertempuran, serta Dankodiklat sebagai ketua fungsi teritorial. Selain itu, Kasad berharap agar yang mengawaki juga personel-personel yang ke depan memiliki kemungkinan menjadi pemimpin, agar perencanaan ini dapat berkesinambungan dan terus bergulir. Sehingga tujuan akhirnya adalah semua bekerja berdasarkan sistem.

Dikatakan Kasad, tujuan Rapim TNI AD, selain mengevaluasi pelaksanaan tugas selama tahun 2013, juga digunakan sebagai wahana menyamakan persepsi seluruh pejabat TNI AD agar semuanya memiliki kesamaan tindak dalam pelaksanaan tugas di tahun 2014. Namun, melihat tahun 2014 juga merupakan tahun politik dimana akan diselenggarakan Pemilu 2014, maka disamping membahas tugas-tugas rutin TNI AD, Rapim tahun ini juga membahas tentang Pemilu, terutama dalam hal membantu Kepolisian untuk pengamanan.

Menjawab pertanyaan wartawan tentang Pasukan Huru-Hara TNI, Kasad menyatakan bahwa pada 10 Januari 2014 lalu telah ditandatangani kesepakatan pemberian bantuan pengamanan kepada Kepolisian. “Ketentuan untuk Pasukan Huru-Hara diantaranya, setiap Kodim harus mempersiapkan 1 SST, Korem menyiapkan 1 SSK cadangan, Kodam menyiapkan 1 SSY cadangan, dan Kostrad 3 SSY cadangan. Khusus untuk Korem melihat situasi, jika letaknya di kota besar dan rawan konflik, bisa disiapkan 2 SSK”, jelas Kasad.

Baca juga:  Tujuh Pemuda/i Krayan Jalani Seleksi Penerimaan Prajurit TNI AD.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel