TNI AD – Poso. Dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, Komandan Kodim 1307/Poso Letkol Inf Dody Triyo Hadi mengadakan acara silaturahmi bersama para Jurnalis Poso, bertempat di Makodim Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (5/5/2017).
Dandim 1307/Poso mengatakan, ada dua topik yang penting dibahas, yaitu bahaya Proxy War dan bagaimana mencegah paham radikalisme agar tidak menyentuh kehidupan masyarakat.” Kedua topik ini sangat penting untuk saya sampaikan kepada para jurnalis yang bertugas di Poso, agar para jurnalis juga melalui bidangnya dapat memberi pemahaman kepada masyarakat betapa bahayanya masalah ini jika ada dalam kehidupan masyarakat Poso, “ujarnya.
Mantan Danyonif 300/Raider Kodam III Siliwangi itu menyampaikan, proxy war atau perang proksi sendiri adalah perang yang terjadi ketika lawan kekuatan menggunakan pihak ketiga. “Bukan mustahil masalah ini dapat menjadi ancaman bagi Indonesia dimasa mendatang,”ungkapnya.
Letkol Inf Dody Triyo Hadi mengungkapkan, dengan makin bertambahnya jumlah penduduk dunia, akan mengakibatkan kelangkaan energi, bahkan habisnya energi fosil di dunia, yang diperkirakan akan terjadi di tahun 2056 mendatang. “Disamping itu, perubahan drastis gaya hidup dan model bisnis, serta perkembangan teknologi, telah merubah gaya hidup pada era revolusi industri saat ini,”katanya.
“Ketergantungan manusia pada telepon seluler dengan berbagai aplikasinya, termasuk dunia maya, berdampak pada pola egois, konsumtif, serta tidak komunikatif pada sesama. Akibatnya, manusia mudah di adu domba, karena tidak fokus dan tidak mampu berpikir jernih,”tegas Letkol Inf Dody Triyo Hadi.
Dandim menguraikan, dari hasil kajian para ahli seperti dikutip dari beberapa sumber, 70% konflik dunia dilatarbelakangi persoalan energi hasil bumi. Dengan jumlah penduduk dunia yang semakin bertambah setiap tahunnya, akan mengakibatkan turunnya produksi minyak bumi, krisis ekonomi, depresi ekonomi, hancurnya tatanan masyarakat, hingga meningkatnya kejahatan atau konflik. “Dengan situasi tersebut, paham radikalisme akan semakin mudah berkembang. “Saya mengajak para generasi bangsa, khususnya di Poso, untuk membentengi diri dari masalah ini,”tuturnya.
Pada bagian akhir pengarahannya, Dandim meminta dan mengimbau kesadaran seluruh masyarakat, untuk bersama-sama melakukan upaya deradikalisasi. Salah satu bentuk yang paling nyata adalah mencegah masyarakat dari doktrinisasi.