
Wilayah perbatasan RI-RDTL menjadi tanggung jawab Satuan yang terlibat secara langsung sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan yang terletak di daerah perbatasan Kabupaten Kupang dan TTU dengan Distrik Oecussi (Timor Leste) sepanjang + 119.7 km serta Kabupaten Belu dengan Timor Leste sepanjang + 149,1 km.
Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya pada Rabu (02/04) bertindak selaku Inspektur Upacara pada Upacara Penerimaan Satuan Tugas Pengamanan RI-RDTL Yonif 742/Satya Wira Yudha di Mako Lantamal VII Kupang. Upacara dihadiri oleh Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Achmad Yuliarto selaku Dankolakops Satgas Pamtas RI-RDTL, Wakil Gubernur NTT Benny Litelnoni , Kapolda NTT Brigjen Pol Drs I Ketut Untung Yoga Ana,SH.MT, Kajati NTT Mangihut Sinaga, SH,MH, Dan Lantamal VII Laksma TNI Teddy Muhiba Pribadi, Danbrigif 21/Komodo Kolonel Inf Reza Pahlevi, Walikota Kupang Jonas Salean, Kapolresta Kupang AKBP Tito Basuki, para perwira Lantamal VII Kupang, , para Kasi Korem 161/Wira Sakti, Dan/Ka/Pa Sat/Dis/Jan Balak Aju Korem 161/Wira Sakti , Pengurus Persit KCK Koorcabrem 161 PD IX/Udayana, serta tokoh adat dan tokoh masyarakat di Kota Kupang .
Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya memberikan pengarahan kepada seluruh anggota Satgas 742/Satya Wira Yudha. Dalam upacara tersebut Pangdam menekankan agar prajurit Yonif 742/Satya Wira Yudha dan perkuataannya harus melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin, segera beradaptasi dengan lingkungan masyarakatnya di perbatasan, baik mengenal adat istiadat dan budaya serta senantiasa menjunjung tinggi kearifan lokal yang ada. Menjalin komunikasi yang baik dengan segenap komponen masyarakat yang ada di perbatasan serta bekerjasama dengan aparat keamanan dan dinas/instansi terkait di Perbatasan. Pangdam juga menekankan bahwa tugas pengamanan perbatasan merupakan suatu kehormatan yang diberikan oleh bangsa dan negara yang harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dengan dilandasi semangat dan disiplin yang tinggi serta berpegang teguh pada norma-norma keprajuritan Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI dan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila dalam rangka untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah NKRI.
Pada kesempatan tersebut Kapolda NTT Brigjen Pol Drs I Ketut Untung Yoga Ana,SH.MT juga memberikan pengarahan bahwa Jajaran Polda NTT yang berada diperbatasan selalu siap untuk bekerja sama dan berkoordinasi dengan Satgas Pamtas Yonif 742/SWY.
Wakil Gubernur NTT Benny Litelnoni juga memberikan pengarahan kepada Satgas Pamtas Yonif 742/SWY bahwa mari kita bersama-sama membangun perbatasan. Koordinasi dan kerjasama dengan aparatur pemerintahan di perbatasan merupakan hal yang sangat penting untuk pembangunan kesejahteraan masyarakat di perbatasan guna menuju Propinsi NTT yang lebih baik kedepan
Satgas Pamtas RI – RDTL Yonif 742/Satya Wira Yudha dibawah pimpinan Letkol Inf Franciscus Hari Susetyo, yang satu hari sebelumnya tiba di Lantamal VII dengan KRI Teluk Ratai 509, akan menggantikan tugas Yonif 743/Pradnya Samapta Yudha sebagai Satgas Pamtas RI-RDTL yang telah melaksanakan tugas selama 6 bulan disepanjang perbatasan darat RI-RDTL baik di wilayah Kabupaten Kupang, Kabupaten TTU dan Kabupaten Belu.
Satgas Pamtas akan tergelar di 38 Pos disepanjang garis perbatasan di Kabupaten Kupang, TTU dan Belu. Yonif 743/Pradnya Samapta Yudha yang telah selesai melaksanakan tugas selama kurang lebih 6 bulan direncanakan akan mengikuti Upacara Pelepasan Purna Tugas pada Hari Sabtu tanggal 5 April 2014 di Mako Brigif 21/Komodo dan selanjutnya akan kembali ke Home Base.