JAKARTA – tniad – mil.id – Tidak saja mengetahui kesiapan prajurit Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) dalam menghadapi Hari Raya lebaran, dalam Video Conference (Vicon) di Media Center Mapuspomad, Danpuspomad Letjen TNI Dodik Wijanarko juga menyapa salah satu prajurit korp baret biru di Kodam IV/Diponegoro yang telah dinyatakan sembuh dari Virus Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Kapen Puspomad Letkol Cpm Dwi Indra Wirawan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (20/5/2020).
Diungkapkan Kapen Puspomad dalam acara Vicon yang digelar Selasa (20/05/2020) tersebut, Danpuspomad bertatap muka secara virtual dengan personel Militer dan PNS jajaran Pomad di Pulau Jawa.
“Selain mengecek kesiapan para prajurit dalam menghadapi hari raya Idul Fitri tahun ini, Danpuspomad juga menyapa dan menanyakan kondisi prajurit Pomad dari Kodam IV/Diponegoro yang telah sembuh dari serangan Virus Covid-19”, ujar Dwi Indra.
“Serma Imam Faturachman, merupakan salah satu pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, dan setelah menjalani perawatan dinyatakan sembuh, dimana sebelumnya dinyatakan lolos test swab. Saat ini, yang bersangkutan tengah menjalani isolasi mandiri,” imbuh Dwi Indra.
Pada kegiatan Vicon tersebut, lanjutnya, sebelumnya Danpusdikpom serta para Danpomdam dan Dandenpom melaporkan kondisi situasi wilayah, personel dan hal-hal yang menonjol yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok sejak terjadinya pandemi Covid-19 di tengah Ramadan.
“Setelah itu beliau (Danpuspomad) juga menyapa masing-masing perwakilan Militer dan PNS dari satuan masing-masing untuk menyampaikan pesan dan harapan kepada Danpuspomad. Salah satu komunikasi yang menjadi perhatian, ketika menyapa Serma Imam Faturachman personel Pomdam IV/Dip yang dinyatakan positif terjangkit virus Corona, “ ujar Dwi Indra.
“Coba ceritakan kepada kita semua bagaimana keadaan ketika Pak Imam dinyatakan positif Covid-19 ? ”, Imbuh Dwi Indra menirukan ucapan Danpuspomad.
Indra menjelaskan, bahwa Imam Faturachman terjangkit Covid-19 bermula saat dirinya mengalami penurunan kondisi mental.
“Saat menjawab pertanyaan, Serma Imam menjelaskan bawa dirinya mengalami penurunan kondisi psikis yang menyebabkan kondisi fisiknya drop, hal ini mengakibatkan kekebalan tubuhnya menurun dan mudah terserang penyakit, “ tutur Indra.
Selain itu, lanjutnya, Imam juga menceritakan bahwa istrinya bekerja di Rumah Sakit Karyadi Semarang sebagai Dokter Spesialis Anastesi.
“Kami berdua diwajibkan melakukan rapid test dan didapatkan hasil istri saya negatif, sedangkan saya dinyatakan positif. Awalnya badan tidak terasa sedang sakit namun menyebabkan kondisi psikologis saya drop akibat dinyatakan positif, “ jelas Serma Imam dalam Vicon dengan Danpuspomad.
Imam menambahkan, bahwa setelah dinyatakan positif Covid-19, kondisinya mulai menurun dan mulai muncul penyakit batuk, tenggorokan mengganjal serta flu.
“Didampingi petugas medis selama 6 hari, saya melaksanakan isolasi mandiri. Kemudian setelah itu melakukan test swab ternyata masih positif maka kembali melaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari. Setelah menjalani isolasi mandiri dan dilakukan test swab sebanyak tiga kali, saya dinyatakan negatif dan sembuh, “ ungkapnya.
Menjelang akhir Video Conference dengan jajaran Pomad di wilayah Jawa, Danpuspomad menyampaikan bahwa kejadian yang dialami Iman agar menjadi pembelajaran kepada seluruh personel Pomad untuk tetap jaga kesehatan dan selalu waspada.
“Danpuspomad menekankan bahwa wabah ini jangan dianggap remeh dan tetap patuhi serta ikuti himbauan pemerintah maupun pimpinan Angkatan Darat terkait dengan wabah Covid-19 saat ini,” pungkasnya. (Dispenad)