JAKARTA, tniad.mil.id,- Generasi muda harus terus belajar agar pandai, karena kepandaian merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi tugas apapun, kemudian jika kemudian nanti menjadi pemimpin, jadilah pemimpin yang bijak. “Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tatang Sulaiman saat menerima audiensi siswa SMA Taruna Nusantara (SMA TN) di di Ruang Kehormatan Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), tadi pagi”, ungkap Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Candra Wijaya, Jakarta, Senin (17/12/2018).
Dijelaskan Kadispenad bahwa audiensi siswa SMA TN dengan pejabat TNI AD merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh civitas akademika SMA TN. Kegiatan tersebut dilaksanakan tidak hanya dalam rangka menyelesaikan tugas belajar siswa, melainkan juga sebagai ajang silaturahmi secara kelembagaan dan proses pewarisan nilai-nilai luhur keprajuritan kepada siswanya.
“Sembilan orang siswa yang ditunjuk sebagai perwakilan (SMA TN) tersebut berkesempatan untuk mewawancarai Letjen TNI Tatang Sulaiman. Mereka ditugaskan oleh sekolahnya untuk menyusun antologi wawancara dengan Para Pemimpin di seluruh Indonesia,” jelas Kadispenad.
“Selain itu, sebagai generasi muda yang kritis dan memiliki ras ingin tahu yang tinggi, mereka juga banyak menanyakan hal lainnya yang terkait dengan pengalaman Wakasad dari mulai daftar menjadi taruna sampai dengan saat ini sebagai pimpinan TNI AD,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Kadispenad mengutarakan bahwa dalam kegiatan yang berlangsung dengan hangat tersebut, Wakasad memberikan penilaian yang positif terhadap para perwakilan dari SMA TN tersebut.
“Mereka merupakan anak-anak muda yang terpilih, cerdas dan potensial. Itu dapat dilihat dari kekritisan dan tingkat antusias mereka selama wawancara dengan Wakasad’, terang Brigjen TNI Candra Wijaya.
Sebelum mengakhiri audiensinya, Wakasad memberikan menekankan agar mereka tetap fokus fokus memanfaatkan teknologi positif serta dalam menghadapi berbagai tantangan harus dengan sabar dan teguh dalam keyakinan.
“Kemudian jika jadi pemimpin harus bijak, serta senantiasa mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa agar selalu mendapat ridho-Nya’, pungkasnya. (Dispenad)