Skip to main content
Berita Satuan

Wamenhan : Satuan Infanteri Harus Berevolusi Untuk Memenangkan Pertempuran

Dibaca: 232 Oleh 18 Okt 2023Tidak ada komentar
Wamenhan : Satuan Infanteri Harus Berevolusi Untuk Memenangkan Pertempuran
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id – Perang asimetris dan perang yang tidak terbatas mengandalkan kecanggihan teknologi, komunikasi, unsur militer, aspek nirmiliter dan didukung kehadiran revolusi industri 5.0. Dalam pelaksanaan tugas operasi, satuan Infanteri harus adaptif terhadap spektrum ancaman dengan berevolusi untuk memenangkan pertempuran.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia Letjen TNI (Purn) Muhammad Herindra, M.A., M.Sc. saat menjadi Keynote Speaker dalam seminar dalam rangka HUT ke-78 Infanteri tahun 2023 yang mengangkat tema “Konseptualisasi Satuan Infanteri yang Profesional, Modern dan Adaptif Dalam Rangka Memenangkan Pertempuran di Masa Depan” yang digelar di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/10/2023).

Ditegaskan Wamenhan bahwa satuan Infanteri harus berevolusi secara komprehensif dihadapkan dengan karakteristik perang masa kini sudah tidak bersifat konvensional namun sudah berbasis Perang Cyber, Artificial Intelligence, Smart Weapons dan Drone. Selain itu, evolusi juga meliputi aspek taktik, organisasi dan tugas serta materiel. Drone merupakan salah satu materiel atau sarana pertempuran yang dapat digunakan untuk menyerbu,mengintai dan bantuan tembakan.

Baca juga:  Alami Kecelakaan Motor, Dua Warga Distrik Waris Ditolong Satgas Yonif R 509

Seminar dalam rangka HUT ke-78 Infanteri ini menghadirkan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si. sebagai narasumber. Wakasad menegaskan bahwa kita harus mengambil lesson learned perang yang terjadi di luar negeri tentang efektivitas penggunaan pesawat terbang tanpa awak (PTTA) dalam berbagai misi.

Wakasad juga menambahkan bahwa jika dihadapkan antara doktrin bertempur yang kita miliki dengan pola operasi yang sedang kita hadapi, maka diperlukan adanya perubahan terkait pembinaan kekuatan satuan Infanteri yang relevan dengan perkembangan ancaman serta kemajuan teknologi dalam mendukung tugas operasi. Salah satu terobosan yang dapat dikembangkan adalah penggunaan drone dengan memperhatikan karakteristik daerah operasi.

Seminar ini dibuka oleh Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) Letjen TNI Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A. Dalam sambutannya, Danpussenif mengatakan bahwa tujuan seminar ini adalah untuk mengakomodir saran dan masukan dalam menyusun konsep satuan Infanteri yang profesional, modern dan adaptif dalam memenangkan pertempuran di masa depan dengan membentuk Batalyon Infanteri yang dipersenjatai dengan drone sebagai penyerbu, pengintai dan pemberi bantuan tembakan.

Baca juga:  Tingkatkan Disiplin Berlalu Lintas Korem 174 ATW Merauke Gelar Pemeriksaan Kendaraan

Sementara itu, dalam sesi diskusi menarik menggunakan konsep Talkshow, para narasumber membagikan berbagai pengalaman saat bertugas. Diskusi dipandu oleh moderator sekaligus pembawa acara TV Nasional, Chacha Annisa mengemas seminar sehingga menjadi interaktif dan merangsang antusiasme peserta.

Seminar turut dihadiri oleh para Pangkotama, Direktur/Danpussen/Kabalakpus TNI AD, para Dirjen Kemhan, para Asisten Panglima TNI, para Asisten Kasad, Wadan Pussenif Mayjen TNI Toto Nurwanto, S.IP., M.Si., para Pejabat Utama Pussenif, para Pamen Ahli Pussenif, para Kasubdit Pussenif, Dirut PT Pindad, Dirut PT Dahana, Dirut PT LEN, Dirut PT DI, serta para Danbrigif/Danyonif/Danyon Kopassus. (Dispenad).

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel