Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Republik Indonesia yang berjumlah dua belas orang melaksanakan kunjungan kerja ke Korem 161/Wira Sakti, Selasa (21/3/2017).
Kunjungan kerja ini dipimpin oleh Ketua Rombongan Jenderal TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo yang juga merupakan mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) ke 20.
Kedatangan rombongan Wantimpres disambut langsung oleh Danrem 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E., M.M., yang didampingi oleh Kasrem Kolonel Inf Gregorius Suharso, Para Kasi Korem dan sejumlah Perwira Staf lainnya di depan Serambi Kehormatan Korem 161/Wira Sakti.
Pada acara pertemuan yang dilaksanakan di ruang Data Makorem, Ketua Rombongan Wantimpres menjelaskan kehadiran mereka di wilayah Nusa Tenggara Timur yaitu untuk mendapatkan informasi dan masukan tentang kondisi terkini di wilayah NTT terkait masing-masing tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan beberapa instansi. Agenda kunjungan kerja antara lain berkunjung ke Lanud El Tari Kupang, Polda NTT, Korem 161/Wira Sakti, Brigif 21/Komodo, Mako Satgas Pamtas Sektor Timur Atambua dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain. Khususnya terkait masalah pertahanan dan keamanan yang memang menjadi bidang dari Tim Wantimpres tersebut.
Sementara itu, Danrem 161/Wira Sakti dalam paparannya kepada rombongan Wantimpres menjelaskan tentang tiga tugas pokok utama Korem 161/Wira Sakti yaitu sebagai satuan komando kewilayahan dengan tugas pembinaan teritorialnya. Kemudian tugas pokok sebagai satuan komando pelaksana operasi pengamanan perbatasan RI – RDTL serta sebagai satuan komando pelaksana operasi pengamanan pulau terluar yang ada di wilayah NTT.
Danrem juga menjelaskan apa yang menjadi tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan tiga tugas pokok utama tersebut yang secara umum bisa terlaksana dengan baik. Walaupun ada beberapa permasalahan seperti perbatasan yang membutuhkan penyelesaian termasuk peran pemerintah pusat. Hal ini khususnya terkait masalah perbatasan antara RI dan RDTL yang belum mencapai kesepakatan kedua belah pihak yaitu terkait _Unresolved Segment_ dan _Unsurveyed Segment_ perbatasan kedua negara.
Semua masukan yang disampaikan Danrem menjadi catatan bagi Tim Wantimpres untuk dilaporkan kepada pemerintah pusat atau Presiden serta nantinya akan ditindaklanjuti.
Seusai kegiatan, saat ditemui awak media, Jenderal TNI (Purn) Subagyo H.S., mengatakan bahwa Wantimpres hadir di Makorem 161/Wira Sakti adalah untuk mendengarkan penjelasan kendala-kendala yang dihadapi TNI terkait masalah di perbatasan khususnya dalam pelaksanaan tugas penataan bidang pertahanan dan keamanan (Hankam).
“NTT merupakan wilayah yang jangkauannya luas karena merupakan wilayah kepulauan, disini medannya luas terdiri dari pulau-pulau dan tidak gampang transportasinya, sehingga permasalahan yang dihadapi, terlebih permasalahan perbatasan yang perlu disampaikan ke pemerintah atau Presiden,” sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa perbatasan masih ada permasalahan dengan negara tetangga Timor Leste. Mantan Kasad tersebut berharap TNI dapat menjaga wilayah NKRI dan saling bekerja sama dengan baik sehingga keamanan dapat terjamin dan masyarakat terlindungi.
Hari Rabu (22/3/2017) rombongan Wantimpres melanjutkan agenda kunjungan kerja ke Mako Satgas Pamtas Sektor Timur, Atambua sekaligus meninjau Pos Lintas Batas Negara Motaain. (Penrem 161)