Skip to main content
Artikel

Waspada Kurang Tidur Dapat Menyebabkan Serangan Jantung

Dibaca: 945 Oleh 27 Jul 2017Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

  WASPADA KURANG TIDUR DAPAT MENYEBABKAN

  Oleh:

dr. Juliana Luwiharto, Sp.Ok

 

Pernahkan anda mendengar CEO SAP- Indian subcontinent  yang bernama Ranjan Das meninggal dunia setelah terkena serangan jantung di Mumbai baru- baru ini. Dia adalah salah satu CEO termuda yang sangat sukses dan usianya masih 42 tahun! Apa penyebab kematiannya?

Ranjan Das sangat rajin berolahraga, fitness mania dan seorang pelari maraton. Setelah berolahraga, Ia tidak sadarkan diri karena serangan jantung kemudian meninggal. Dia mempunyai istri dan dua orang anak yang masih kecil. Hal ini harus menjadi perhatian kita semua.

Pertanyaannya adalah kenapa seorang yang sangat aktif berolahraga dan seorang pelari dapat terkena serangan jantung di usia yang masih muda 42 tahun? Ternyata bahwa Ranjan Das biasa tidur hanya 4-5 jam.

Dalam wawancara sebelumnya dengan Ranjan Das, Ia mengakui selalu kurang tidur dan ingin dapat tidur lebih banyak. Lama waktu tidur yang singkat (< 5 jam atau 5-6 jam) dapat meningkatkan risiko darah tinggi sebesar 350%- 500% dibanding orang tidur > 6 jam/ malam.

Baca juga:  Koramil 06/Sukajadi Gotong Royong Bersama Warga Bersihkan Parit

Orang yang berumur 25-49 tahun 2 kali lebih besar terkena darah tinggi jika kurang tidur. Orang yang tidurnya < 5 jam/ malam berisiko terkena serangan jantung 3 kali lipat.

Satu malam kurang tidur meningkatkan zat racun dalam tubuh seperti: Interleukin- 6 (IL- 6), Tumour necrosis factor- alpha (TNF-  alpha) dan C- reactive protein (CRP). Juga menyebabkan kanker, arthritis dan penyakit jantung.

Tidur <= 5 jam per malam memicu risiko sakit jantung 39%. Tidur <= 6 jam memicu risiko sakit jantung 8%. Berapa lama tidur yang ideal?  Singkatnya, tidur terdiri dari dua tahap: REM (Rapid Eye Movement dan non- REM). REM membantu kesehatan mental sementara non-REM membantu pemulihan tubuh dan pembentukan sel.

Tidak heran jika seseorang bangun dari tidur yang hanya 5-6 jam, ia akan mudah marah sepanjang hari. Dan jika seseorang tidur kurang dari 5 jam, tubuh masih sangat lelah (lack of non-REM sleep) dan imunitasnya yang turun.

Siklus tidur diawali dengan non– REM kemudian baru REM jadi tidak mungkin orang tersebut tidak mencapai siklus non– REM. REM itu 90 menit setelah non– REM. Jadi kalau tidur 4-5 jam , baik non– REM maupun REM dapat, tetapi orang normal dapat 4-5 kali siklus, sedangkan yang tidurnya 5 jam mungkin 2 siklus.

Baca juga:  Netralitas TNI Dalam Menghadapi Pemilu Tahun 2014

pendukung1

Kesimpulannya: untuk mengontrol stres, Ranjan Das melakukan segala sesuatu yang dianggapnya sehat: makan makanan sehat, olahraga dan menjaga berat badan. Tapi Ia tidak memperhatikan lama istirahatnya (tidur minimum 8 jam). Itulah yang membunuhnya karena Ranjan Das tidak sendiri dalam hal ini.

pendukung2

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel