
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim mengatakan untuk mengukur tingkat optimalisasi satuan dalam melaksanakan tugas pokoknya, serta menghindari terjadi penyimpangan, diperlukan tindakan preventif yang diimplementasikan dalam bentuk kontrol oleh tim wasrik, baik wasrik internal satuan, maupun eksternal sehingga satuan bawah benar-benar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara efektif, efisien dan optimal.
Hal tersebut disampaikan Pangdam III/Siliwangi dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Irdam III/Siliwangi Kolonel Inf Robert R. Lumempouw pada acara Taklimat akhir Itjen Kemhan RI di Aula Rs. Sariningsing Jalan L.R.E. Martadinata Bandung , Rabu (16/4/2014). Hadir pada acara tersebut Kakesdam III/Slw, Karumkit RS. Dustira, Karumkit RS. Sariningsing, Karumkit RS. Salamun dan kabalak jajaran Kodam III/Slw.
Tim Wasrik Itjen Kemhan RI yang dipimpin oleh Brigjen TNI Ariadi Padmanegara bersama dengan 15 orang anggota Tim selama 10 hari sejak 7 April 2014 telah melakukan pengawasan dan pemeriksaan (Wasrik) ke Rumah Sakit TNI yang ada di wilayah Kodam III/Siliwangi diantaranya RS. Dustira Cimahi (Kodam III/Slw), RS. Sariningsing (Kodam III/Slw) dan RS. Salamun Ciumbuleuit (TNI AU).
Lebih lanjut disampaikan Pangdam berdasarkan hasil temuan pemeriksaan tim wasrik, dapat diketahui sejauhmana kekurangan, kesalahan dan kelemahan yang masih dijumpai khususnya terkait pengelolaan dana non APBN hasil Yanmasum apakah telah melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pangdam mengharapkan agar berbagai temuan tim wasrik Itjen Kemhan RI dijadikan pedoman agar pada saat kegiatan wasrik yang akan datang tidak lagi terjadi temuan yang sama, serta ditindaklanjuti sesuai dengan tenggangwaktu yang ditentukan.
Kepada tim wasrik setelah melihat secara langsung kondisi nyata rumkit yang menjadi objek wasrik Pangdam juga mengharapkan agar menyampaikan informasi kepada pimpinan atas, khususnya terkait dengan berbagai kekurangan yang masih ditemukan.