Operasi tahap pertama bayi kembar siam dampit kepala (craniopagus ) Fitri Rahmawati dan Fitri Sakhina yang dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 27 Juni 2015 di ruang operasi RSPAD Gatot Subroto berjalan lancar, sukses dan sesuai dengan rencana. Proses operasi berlangsung lebih kurang 8 jam, dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB, sedangkan jalannya operasi hanya berlangsung selama kurang lebih 3 jam, demikian penjelasan Dirbinyanmed RSPAD Gatot Soebroto, Kol Dr Asrofi S Surachman. Lebih lanjut Dr Asrofi menjelaskan bahwa Tim dokter yang menjalankan operasi sebanyak 100 orang, merupakan gabungan dari RSPAD Gatot Soebroto dan RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta yang diketuai oleh Dr Asrofi.
Foto sebelum operasi
Bayi Fitri Rahmawati dan Fitri Sakhina dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Hadijah berusia 28 tahun dan pekerjaan ibu rumah tangga, sedangkan suaminya Bapak Syahbani berusia 32 th dan pekerjaannya guru sekolah. Kedua orang tua ini tidak menyangka kalau anak kedua dan ketiganya akan menderita seperti ini. Namun demikian karena sudah diketahui dari pemeriksaan USG pada saat usia 6 bulan, maka secara mental kedua orang tuanya sudah mempersiapkan diri. Dari sisi kemanusiaan kita kadang ada yang salah dalam menilai suatu kejadian, sebagai contoh misalnya orang yang lahir dengan kecacatan dianggap sebagai kutukan atau dosa yang harus ditanggung oleh keluarga. Namun sebenarnya dari sisi kedokteran anggapan tersebut tidak benar dan merupakan suatu stigma yang sudah lama berkembang di masyarakat dan tidak benar adanya.
Dari sisi kepedulian Rumah Sakit terhadap kasus-kasus yang jarang dan menimpa keluarga dengan status sosial yang kurang, maka pada RSPAD Gatot Subroto, selaras dengan program Hospital Social Responsibility. Adalah suatu program kerjasama Rumah Sakit dengan donatur untuk menghimpun dana dimana dana tersebut dipakai untuk menolong orang tak mampu yang membutuhkan pertolongan, contohnya bibir sumbing, sumbing langit-langit,katarak dan lain sebagainya. Sementara itu, dari sisi kepentingan TNI/TNI AD operasi ini tentunya merupakan salah satu wujud nyata dari upaya dalam membantu mengatasi kesulitan warga masyarakat.
Foto menjelang operasi tahap pertama (doc viva.co.id/Zulkarnaini)
Sebagaimana kita ketahui bersama, sudah menjadi komitmen dari pimpinan TNI AD, bahwa kehadiran prajurit TNI AD di manapun bertugas dan berada harus dapat membantu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi warga masyarakat sekitar, melalui berbagai program pembinaan teritorial yang tengah giat-gitanya dilaksanakan oleh satuan jajaran TNI AD. Dengan demikian, motto; “Bersama Rakyat TNI Kuat, Bersama TNI Rakyat Sejahtera”, benar-benar akan dapat diwujudkan dengan sebaik-baiknya. Dalam penanganan kasus operasi kembar siam dampit kepala ini, tim HSR RSPAD pun mendapat bantuan dari berbagai pihak untuk menangani dan melakukan tindakan sampai paripurna. Mudah-mudahan dengan program ini, TNI khususnya Angkatan Darat akan selalu dekat dengan masyaraka, serta semakin mencintai dan dicintai oleh warga masyarakat di manapun berada dan bertugas. ( Dispenad )