JAKARTA, tniad.mil.id – Sebanyak 8 orang putra Pulau Enggano dan 2 orang Suku Anak Dalam (SAD) Jambi, berhasil lolos ke tahap pusat, pemilihan Calon Tamtama (Cata) Prajurit Karier (PK) TNI AD gelombang-I, pulau terluar, perbatasan dan pedalaman.
Hal tersebut disampaikan Kapendam II/Swj, Kolonel Inf Djohan Darmawan, dalam rilis tertulisnya, di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (22/3/2019).
Diungkapkan Kapendam, sidang pemilihan Cata PK TNI AD, pulau terluar, perbatasan dan pedalaman Kodam II/Swj tersebut, dipimpin langsung Pangdam II/Swj Mayjen TNI Irwan, S.I.P., M. Hum., pada Kamis (21/3/2019), bertempat di Gedung Sudirman Makodam II/Swj.
“Awalnya ada 16 orang pemuda yang mengikuti sidang ini yang seluruhnya putra daerah asli, 14 orang berasal dari Pulau Terluar asal Enggano, Provinsi Bengkulu dan 2 orang berasal dari Suku Anak Dalam (SAD), Provinsi Jambi,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, setelah dilaksanakan tahapan pemeriksaan/pengujian secara transparan dan objektif, yang meliputi aspek Administrasi, Kesehatan, Jasmani, Psikologi, Akademik dan Mental Ideologin (MI) sesuai ketentuan yang berlaku, akhirnya terjaring sebanyak 10 orang lulus yang terdiri dari 8 orang Pulau Enggano dan 2 orang Suku Anak Dalam Jambi (SAD).
“Jika berhasil dalam tingkat pusat, mereka yang dinyatakan lulus dalam sidang pemilihan ini akan mengikuti pembinaan mulai tanggal 23 Maret sampai 19 April 2019 mendatang di Secata Rindam II/Swj, Lahat-Sumsel,” jelasnya.
Dijelaskan Djohan Darmawan, Pangdam II/Swj mengatakan bahwa pengkhususan bagi putera daerah ini merupakan bentuk kepedulian TNI AD kepada putera terbaik dari daerah khususnya Pulau Terluar, Perbatasan dan Pedalaman.
“Selama ini mereka begitu kesulitan untuk mengakses pendaftaran menjadi calon prajurit TNI, dikarenakan faktor jarak yang terisolir, lokasi yang cukup jauh, faktor ekonomi dan faktor lainnya,” jelasnya.
Untuk itu, sambung Djohan, dalam proses seleksi ini dilakukan secara transparan dan objektif untuk memilih calon-calon prajurit masa depan yang berkualitas dan memiliki integritas dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi TNI AD.
“Kita harus bersungguh-sungguh, karena apa yang kita lakukan saat ini berdampak pada kualitas personel yang akan mengawaki organisasi TNI Angkatan Darat di masa depan,” ucapnya.
“Faktor kekhususan calon prajurit dari Pulau Terluar Pulau Enggano dan Suku Anak Dalam Jambi harus jadi atensi kita, selain standar baku dan persyaratan yang telah ditentukan dalam penerimaan Calon prajurit TNI AD,” pungkas alumni Akmil 1996 ini. (Dispenad)