Bertempat di Dusun Potrobayan, Pundong, Bantul, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono, Bupati Bantul Suharsono, Rektor UPN Yogyakarta Prof DR Sari Bahagiati, beserta SKPD setempat melaksanakan Napak Tilas 10 tahun gempa yang melanda Yogyakarta.
Rangkaian acara yang mengambil tema ‘Semangat Segoro Amarto Menuju Hamemayu Hayuning Bawono’ dikatakan Kasdim 0729/Bantul Mayor Inf Suwarno yang ikut menghadiri acara tersebut diawali mengunjungi Patahan Opak di Dusun Potrobayan, Pundong, Bantul, dilanjutkan mengunjungi lokasi Patahan Opak di Desa Trimulyo, Jetis, Bantul.
“Kemudian dilanjutkan mengunjungi lokasi Candi Barong yang peninggalan zaman purba di Boko, Prambanan, dan diakhiri makan siang di Abhyagiri Boko, Prambanan dilanjutkan jumpa pers,” ujar Suwarno.
Diawal kunjungannya, Sri Sultan Hamengku Buwono X sempat bertatap muka dengan masyarakat, dalam kesempatan tersebut, Sultan menyampaikn bahwa peristiwa gempa 2006 sudah 10 tahun yang lalu, namun peristiwa itu tidak mungkin dilupakan. “173 ribu lebih rumah rusak dan kita semua harus membangun kembali. Moto masyarakat jogja Kelangan bondo podo karo ora kelangan opo-opo, kelangan nyowo kelangan separo rogo (Kehilangan harta tidak berarti apa-apa, jika kehilangan nyawa berarti baru kehilangan separuh jiwa), tapi semua itu kita terima dengan apa adanya,” tutur Sultan.
Hanya semangat bangkit, dan gotong royong, lanjut Sultan yang dapat menyelesaikan akibat gempa. “Syukur dalam 2 tahun selesai. Negara luar atau asing heran dengan gotong royong di Indonesia karena tidak mengupah pekerja didalam yang bergotong royong,” katanya.
Sultan juga menyampaikan, bahwa potensi secara nyata di Pundong tidak lepas dari sejarah Jogja. “Sebagai contoh Segoroyoso itu segoro atau laut buatan, dibawah Keraton juga banyak terowongan, dan kedepan akan kita ungkap tentang sejarah adanya Jogja sesungguhnya,” tambah Sultan.
Rektor UPN Yogyakarta menyampaikan bahwa puncak acara peringatan napak tilas dan refleksi 10 tahun gempa jogja, pada tahun ini akan digelar Konferensi Internasional Kegempaan pada 26 Mei 2016 mendatang di UPN Yogyakarta.