JAKARTA, tniad.mil.id – Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) menggelar latihan Tari Gemu Fa Mi Re dengan melibatkan ribuan Prajurit dan PNS TNI serta istri-istri prajurit. Kegiatan tersebut digelar secara serentak di seluruh Kotama TNI, baik TNI AD, TNI AL maupun TNI AU. Kegiatan tari ini terhubung melalui Video Conference yang ditayangkan secara terpusat di Plaza Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/8/2018).
Pada kesempatan itu, tersebut Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. dan Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, dengan didampingi Kepala Syat Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A. menyapa sekaligus memberikan semangat kepada seluruh peserta yang hadir.
“Selamat pagi bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, terus semangat untuk melaksanakan geladi bersih dalam rangka memecahkan Rekor Muri Tari Gemu Fa Mi Re. Mudah-mudahan pada pagi hari ini kita diberikan kesehatan dan kelancaran dalam melaksanakan geladi bersih, secara bersama-sama,” ujar Kasad.
Nantinya, 4 September 2018 yang akan datang merupakan hari pelaksanaanya, dan rencana akan diikuti oleh seluruh jajaran termasuk dari Kepolisian Republik Indonesia.
“Selamat berlatih bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, Semangat Pagi,” ujar Panglima TNI.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Umum Tari Gemu Famire Brigjen TNI Sapriadi, S.I.P. mengatakan bahwa Tari Gemu Fa Mi Re diikuti sebanyak 305.000 personel, yang akan dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 4 September 2018 pekan depan. Tepat pukul 07.00 WIB untuk wilayah bagian barat, 08.00 WITA untuk wilayah bagian tengah atau 09.00 untuk WIT akan komandoi secara langsung oleh Panglima TNI.
“Hari ini peserta geladi yang hadir di Plaza Mabes TNI ini berjumlah 14.300 personel, terdiri dari 5.000 personel Mabes TNI, 1.000 dari Mabesad, 4.000 Mabesal, dan 4.000 personel Mabesau dan 300 personel Mabes Polri,” jelasnya.
Brigjen TNI Sapriadi, S.I.P. menambahkan, Tari Gemu Fa Mi Rr merupakan bagian rangkaian kegiatan Peringatan HUT ke-73 TNI Tahun 2018 sekaligus bertujuan untuk melestarikan budaya bangsa, sehingga tidak dapat diklaim oleh negara asing.