Skip to main content
Artikel

M3 AMPHIBIOUS RIG, Ini Dia! Truk Ponton Raksasa untuk Zeni TNI AD

Dibaca: 1892 Oleh 08 Jun 2017Juni 10th, 2017Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD. Seiring hadirnya MBT (Main Battle Tank) Leopard 2A4 dengan bobot 60 ton, maka diperlukan dukungan khusus untuk mobilitas, terutama saat tank tanpa kemampuan amfibi ini harus melintasi sungai yang cukup lebar.

Dalam pengadaan armada Leopard 2A4 dari Jerman memang disertakan tank jembatan BRLPZ-1 Beaver AVLB, namun dengan bentang jembatan 22 meter, kemampuan Beaver lebih efektif untuk melintaskan Leopard di medan parit. Nah, bagaimana jika Leopard harus melintasi sungai dengan lebar sampai seratus meter? Sebagai jawabannya, Korps Zeni bisa saja menggelar jembatan ponton dan MGB (Medium Girder Bridge) Double Storey with Link Reinforcement Set (LRS). Namun untuk instalasi kedua media penyebaran tadi dibutuhkan waktu dan persiapan yang tidak singkat.

RIGa

Bentuk kendaraan seperti truk besar

Guna mendukung keperluan taktis dalam laju pertempuran, dibutuhkan jembatan ponton yang mampu digelar cepat dan lumayan kuat untuk dilintasi ranpur seberat MBT Leopard. Dan inilah yang kemudian memunculkan nama M3 Amphibious Rig.

Czechoslovak Group, perusahaan konglomerasi pertahanan di Ceko dan Slovakia, baru-baru ini telah mengumumkan bahwa telah mendapatkan kontrak sebesar US$ 39 juta untuk pengadaan beragam perlengkapan tempur dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI.

Baca juga:  Jalan Tembus Menuju Impian Warga Desa Bukit Baling

Andrej Cirtek, juru bicara Czechoslovak Group menyebutkan pihaknya telah mendapatkan deal untuk memasok truk taktis Tatra, ranpur roda ban APC Steyr Pandur II 8×8 dan bridging/ferrying systems dari jenis General Dynamics M3 Amphibious Rig. Meski tidak disebutkan detail unit yang didatangkan ke Indonesia, informasi ini menjadi menarik untuk dicermati, terutama pada hadirnya M3 Amphibious Rig, yang berwujud bak “mega structure” dengan bobot 28 ton.

RIGb

Rangkaian jembatan mampu dilalui tank leopard

Saat melaju di darat, M3 Amphibious Rig tak ubahnya truk berukuran raksasa, punya panjang 12,74 meter, lebar 3,35 meter dan tinggi 3,93 meter. Sebagai platform yang sifatnya self deployable by road dengan penggerak 4×4. Saat melaju di jalan mulus, M3 mampu melaju dengan kecepatan maksimum 80 km per jam. Guna mendukung jalannya operasi amfibi, M3 dapat menurunkan dua ponton besar berbahan alumunium. Dua ponton tersebut disematkan pada bagian lambung truk. Beberapa ponton yang mengapung dapat dikaitkan sehingga membentuk konektor yang cukup panjang, dan disebut Ramps. Satu unit M3 saat menjalankan fungsi sebagai integrator dapat mengaitkan empat ponton. Dalam simulasi, delapan unit M3 yang membentang dapat membentuk jembatan dengan panjang 100 meter. Selain perannya sebagai sistem integrasi pada jembatan ponton, M3 juga punya fungsi sebagai wahana ferry untuk menyeberangkan ranpur atau logistik.

Baca juga:  Palagan Ambarawa Peletak Dasar Nilai Kejuangan TNI dari Tantangan Global

Dua ponton disambungkan dapat menjadi kapal ferry yang dapat digunakan untuk fasilitas penyeberangan. M3 dilengkapi propeller dan dikendalikan   oleh 2 fully traversable pump jets. Tiga ponton yang dikaitkan dapat membawa dua unit MBT Leopard.

RIGd

Manuver lincah di atas air

Untuk perannya sebagai kapal penyeberangan, M3 dapat melaju sampai kecepatan 14 km per jam. Dirunut dari sejarahnya, M3 awalnya dikembangkan oleh perusahaan asal Jerman, Eisenwerke Kaiserslautern (EWK) pada tahun 1982. Dan pada tahun 2002 EWK diakuisisi oleh General Dynamics European Land Systems. Order pertama M3 sebanyak 64 unit pada tahun 1994, dan mulai memperkuat militer Jerman dan Inggris pada tahun 1996. Varian terbarunya adalah M3G yang dilengkapi kabin lapis baja, sistem pendingin udara proteksi anti nubika. M3 Amphibious Rig sudah battle proven saat digunakan militer Inggris dalam mendukung Operasi Telic dalam invasi Irak. Sampai saat ini pengguna M3 Amphibious Rig adalah Brasil, Singapura, Taiwan, Inggris dan Jerman.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel