Skip to main content
Berita Satuan

Pelihara Kemampuan Prajurit, Yonif 611 Latihan Pertempuran Kota

Dibaca: 12 Oleh 03 Nov 2019Tidak ada komentar
Pelihara Kemampuan Prajurit, Yonif 611 Latihan Pertempuran Kota
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

 

JAKARTA,tniad.mil.id – Pelihara kemampuan prajurit sekaligus mengantisipasi kemungkinan terjadinya ancaman di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), Yonif 611/Awang Long menggelar latihan pertempuran kota.

 

Hal tersebut disampaikan Danyonif 611/AWL, Letkol Inf Arfan Affandi,S.E.,M.Si., dalam rilis tertulisnya di Samarinda, Kaltim, Minggu (3/11/2019).

 

Diungkapkan Danyon, latihan yang digelar di Perum Citra Grand Senyiur City Jln. Moeis Hasan, Simpang Tiga, Kec. Loa Janan Ilir, Kota Samarinda ini dilaksanakan pada Sabtu (2/11/2019).

 

“Latihan tempur ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit agar mampu melaksanakan operasi lawan insurjen pada pertempuran kota,” ujarnya.

 

Selain itu lanjutnya lagi, latihan kali ini juga untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan setiap prajurit dalam mengantisipasi terjadinya situasi darurat yang mengharuskan prajurit TNI bertindak terutama yang terjadi di Samarinda.

 

“Dengan latihan tersebut, setiap prajurit diharapkan mampu menghadapi segala rintangan, ditambah dengan kondisi Samarinda khususnya merupakan daerah perkotaan,” urainya.

 

“Sebagai pasukan pemukul harus siap gerak dalam situasi dan kondisi apapun, serta mampu menghadapi segala rintangan,” jelas Arfan Affandi.

Baca juga:  Peduli Warga, Satgas Yonif 509 Bagikan Bibit Sayur di Papua

 

Pertempuran kota terang Arfan, sangat berbeda dengan pertempuran di medan terbuka.

 

“Sebagai pasukan pemukul, Yonif 611 harus siap gerak dalam situasi dan kondisi apapun sesuai dengan perintah yang diberikan oleh Komando Atas,” sambungnya.

 

Menurutnya, rencana pemindahan ibukota negara ke Kaltim tentu membawa konsekuensi akan pengamanan yang lebih ketat, lebih baik dan efektif. Sehingga seluruh personel harus terus dilatih taktik pertempurannya.

 

“Kami akan terus berlatih dan melakukan evaluasi terhadap latihan pertempuran kota ini, sehingga situasi sesulit apapun jika terjadi ancaman, kita akan selalu siap mengatasi,” pungkasnya.

 

Latihan pertempuran kota ini melibatkan 50 personel tim pembebasan sandera dan sekitar 100 personel lainnya terlibat dalam dukungan peralatan, seperti pengerahan kendaraan tempur jenis Anoa. (Dispenad).

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel