Skip to main content
Berita Satuan

Tangkal DBD, Yonif 511 Fogging Kesatrian

Dibaca: 42 Oleh 21 Jan 2020Tidak ada komentar
21.5a
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id – Untuk mencegah penularan dan wabah virus penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD), Yonif 511/DY melakukan fogging atau pengasapan di sekeliling Kesatrian Batalyon.

Hal tersebut disampaikan Danyonif 511/DY Letkol Inf Georgius Luky Ariesta, S.I.P. M.Si dalam rilis tertulisnya di Kota Blitar, Jawa Timur. Selasa (21/1/2020).

Georgius mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh Pleton Kesehatan (Ton Kes) pada Senin (20/01/2020) tersebut, dipimpin langsung oleh Dantonkes Letda Ckm Dedy Priyo Widodo, A.Md.Kep.

“Fogging difokuskan pada Kesatrian meliputi rumah dinas, barak dan perkantoran untuk mengantisipasi penyebaran malaria, demam berdarah serta berbagai jenis penyakit lainnya saat datangnya musim penghujan akhir-akhir ini,” jelasnya.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini, mampu melawan serangan nyamuk Aedes Aegypti sebagai penyebab utama DBD,” tambahnya.

Selain itu, lanjut Danyonif, kegiatan tersebut juga salah satu langkah untuk menciptakan suasana di lingkungan asrama dan perkantoran yang nyaman dan terhindar dari berbagai bahaya penyakit.

“Untuk itu, akan kita jadwalkan secara rutin sebagai langkah preventif dalam menjaga lingkungan, kesehatan prajurit dan keluarganya,’’ tandasnya.

Baca juga:  12 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat

Secara terpisah, Letda Ckm Dedy Priyo Widodo, A.Md.Kep mengatakan, fogging bertujuan untuk memberantas nyamuk dewasa yang bersembunyi pada genangan air maupun pepohonan dan lingkungan sekitarnya.

“Yang terpenting adalah pemberdayaan setiap individu dalam menggunakan daya upayanya mencegah gigitan nyamuk,’’ jelasnya.

“Selain itu, bagaimana menjaga pola hidup bersih dan sehat serta perilaku dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekitar asrama dan perkantoran,’’ tambahnya.

“Saya mengimbau kepada para prajurit dan keluarga agar menerapkan “3M” untuk menghalau penyakit DBD yaitu
menutup tempat penampungan air, menguras tempat penampungan air dan mengubur barang bekas atau sampah yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,’’ tandasnya. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel