JAKARTA, tniad.mil.id – Selama 37 hari menjalani perawatan, seorang pasien Covid-19, Darmawati (42), yang kesehariannya berdinas sebagai PNS Kodam VI/Mulawarman tak bisa menyembunyikan kegembiraaannya setelah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang oleh Rumah Sakit Dr. R. Hardjanto.
Hal tersebut disampaikan Kakesdam VI/Mulawarman, Kolonel Ckm dr. Puguh Santoso Sp. Kk, dalam keterangannya di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (15/5/2020).
Lebih lanjut dikatakan Kakesdam, proses kepulangan Darmawati pada Kamis (14/5/2020) turut disaksikan Walikota Balikpapan, Rizal Effendi.
“Oleh pihak Rumah Sakit, PNS yang berdinas di Peralatan Kodam (Paldam) VI/Mlw ini sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah hasil RT-PCR dua kali negatif, “ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan dr.Puguh Santoso, sebelumnya pasien ini dirawat di RS Tk II Hardjanto Balikpapan selama 37 hari menjalani perawatan.
“Setelah pulang, pasien tersebut tetap dipantau tim Covid RST Hardjanto dan dianjurkan untuk isolasi mandiri di rumah selama 14 hari, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 yang berlaku,” jelasnya.
Puguh mengatakan, dengan sembuhnya pasien (Darmawati) tersebut, membuktikan bahwa semuanya bekerja sungguh-sungguh di dalam penanganan infeksi Covid- 19 ini.
“Sembuhnya pasien ini bukan berarti kita merasa puas kemudian merasa bangga, tetapi lebih daripada itu bagaimana upaya kita untuk mencegah masyarakat Balikpapan jangan sampai terinfeksi Covid-19,” harapnya.
Di tempat terpisah, Kapendam VI/Mulawarman, Kolonel Kav Dino Martino menjelaskan bahwa pasien Covid-19 yang telah sembuh dari penyakit tersebut dapat kembali terinfeksi jika tidak melakukan langkah-langkah pencegahan terhadap kemungkinan penularan kembali.
“Maka dari itu, ikuti himbauan pemerintah dengan cara memakai masker, cuci tangan, tetap di rumah dan menjaga jarak,” imbuhnya.
“Seluruh masyarakat juga harus bekerja sama untuk berupaya mencegah penyebaran virus Covid-19 agar pandemi ini bisa segera mereda,” tandas Kapendam.
Sementara itu, Darmawati dengan mata berkaca-kaca penuh bahagia, mengaku bersyukur bisa sembuh dari penyakit mematikan ini.
“Awalnya sempat khawatir dan takut, apalagi tahu kalau virus ini belum ditemukan obatnya. Namun, berkat bimbingan dan perawatan tenaga medis, serta dukungan dari keluarga, saya optimis sembuh,” tuturnya.
Berkat kepatuhan dan ketaatan selama masa penyembuhan, setelah lebih dari satu bulan berpisah dari keluarga, kini dirinya bisa berkumpul lagi dengan suami dan anak.
“Ini hadiah terindah buat saya dan keluarga. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kesembuhan saya,” pungkas ibu satu anak ini dengan rona bahagia. (Dispenad)