
Salah satu program Nawacita yang digagas oleh Pemerintah adalah Swasembada Pangan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara mandiri, sehingga Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat sebagai salah satu komponen bangsa mempunyai komitmen untuk mendukung maksimal program pemerintah tersebut.
Hal ini direalisasikan dengan adanya Nota Kesepakatan antara pimpinan Angkatan Darat dengan Kementrian Pertanian pada bulan Oktober 2014 silam yang berisi antara lain bahwa jajaran TNI AD sanggup mencetak sawah-sawah baru yang jumlahnya mencapai 23 ribu hektar dalam waktu 5 bulan dan selanjutnya prajurit TNI-AD menjadi pendamping petani dalam menjamin upaya-upaya terwujudnya Swasembada pangan tersebut.
Dalam tahap awal mewujudkan penambahan luas daerah persawahan, TNI Angkatan Darat melalui Direktorat Zeni Angkatan Darat (Ditziad) ditugaskan untuk mengerahkan personel sejumlah 1 Satuan Setingkat Peleton (SST) pada masing-masing Kabupaten selain mengerahkan sarana peralatan penunjang antara lain Excavator sebanyak 42 unit, Doozer 45 unit, Dump Truck 54 unit, Chain Saw 39 unit serta Tractor 39 unit baik yang berada di wilayah maupun dengan mendatangkan khusus dari pusat. Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh prajurit TNI Angkatan Darat meliputi penumbangan dan pengumpulan pohon, semak serta material lainnya atau lazim disebut land clearing,selain itu dilakukan pula perataan terhadap tanah atau land levelling, pengolahan dan pembajakan tanah atau harrow and rotary serta pengerjaan berupa pembuatan saluran irigasi tersier. Kegiatan tersebut diselenggarakan dengan sistem swakelola agar pencetakan sawah baru seluas 23 ribu hektar yang terbagi pada 12 Kabupaten dan 9 Propinsi dapat terlaksana dengan baik selama kurun waktu mulai bulan Agustus hingga Desember 2015.
Adapun target yang diharapkan untuk dipenuhi antara lain Kabupaten Merauke Propinsi Papua sebanyak 10 ribu hektar yang dibagi menjadi 3.365 hektar untuk Distrik Merauke, Semangga 4.279 hektar, dan Tanah Miring 9.015 hektar. Sedangkan untuk Kabupaten Merangin ditargetkan tercetak sawah baru seluas 1.000 hektar yang akan didistribusikan pada 5 Kecamatan. Begitu pula dengan Kabupaten Bombana ditargetkan tercetak sawah baru seluas 1.043 hektar yang akan didistribusikan pada 5 wilayah seperti Kecamatan Poleang Utara, 2 wilayah di Kecamatan Poleang Tenggara, 2 di Poleang Tengah dan Kecamatan Tontonunu. Sementara untuk Kabupaten Ogan Komering Ilir ditargetkan tercetak sawah baru seluas 1.000 hektar yang disebar pada Kecamatan Tulung Salapan 510 Hektar dan Kecamatan Jejawi 490 hektar.
Begitu pula halnya dengan Kabupaten Sanggau akan dicetak 1000 hektar sawah baru terbagi pada Kecamatan Melinau, Kecamatan Tayan Hilir, dan Kecamatan Noyan. Sedangkan untuk Kabupaten Belitung Timur akan dicetak seluas 2.534 hektar dan Kabupaten Mesuji akan dicetak sebanyak 1.000 hektar tersebar di Kecamatan Rawa Jitu Utara 650 hektar serta Kecamatan Mesuji 350 hektar. Sementara Kabupaten Pinrang ditargetkan tercetak 1.000 hektar, Kabupaten Wajo 2.000 hektar Kabupaten Bima 1.000 hektar dan Kabupaten Bangka Barat 1.000 hektar.
Dalam RPJMP 2015-2019, diketahui bahwa pemerintah pusat khususnya di bidang Pertanian berkeinginan untuk menambah jumlah luas sawah sebanyak 1 juta hektar di seluruh Indonesia. Dengan penambahan luas sawah tersebut, diharapkan akan bertambah pula intensitas penanaman benih oleh petani selaras dengan peningkatan hasil panen yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Namun satu hal yang menjadi kendala dalam mewujudkan program pemerintah ini adalah adanya alih fungsi lahan dari area persawahan ke sektor lahan industri maupun perekonomian selain keikhlasan masyarakat untuk menyerahkan tanahnya dicetak menjadi sawah-sawah, baru. Oleh karena itu peran aktif dari masyarakat dengan didampingi aparat kewilayahan prajurit TNI Angkatan Darat sangat menentukan berhasil atau tidaknya program pemerintah pusat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
TNI Angkatan Darat sangat siap mendukung rakyat untuk mencetak sawah-sawah baru di seluruh penjuru Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebab, ketika TNI bersama rakyat, maka negara tercinta ini akan semakin kuat dalam menyongsong masa depan yang lebih baik. Kebersamaan TNI dengan rakyat benar-benar tidak dapat dipisahkan, karena TNI sendiri berasal dari rakyat dan kembali untuk kepentingan rakyat. (Sumber: Media Indonesia).