
Dihadapkan dengan sejumlah potensi konflik di wilayah Kodam II/Swj seperti meningkatnya suhu politik jelang Pilkada serentak, penyalahgunaan Narkoba, terorisme, konflik antar warga yang bernuansa SARA, dan lain sebagainya, maka aparat intelijen harus memiliki kepekaan, ketajaman dan ketanggapsegeraan, serta kemampuan analisis dalam mengamati setiap gelagat perkembangan yang terjadi. Hal ini dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas satuan dan tugas pokok Kodam II/Swj.
Selain itu, aparat Intelijen juga harus mampu menyajikan informasi-informasi Intelijen kepada Pimpinan secara cepat, tepat, akurat dan professional.
Hal tersebut diungkapkan Pangdam II/Swj Mayjen TNI Sudirman, S.H., M.M., dalam amanat tertulis yang dibacakan Kasi Intel Korem 044/Gapo Letnan Kolonel Inf Edi Anto, pada Acara Penutupan Latihan Satuan Pemantapan Intelijen Satuan Intel Kodam II/Swj TA. 2016, Senin (28/11/2016) bertempat di Aula Markas Detasemen Intelijen (Denintel) Kodam II/Swj, Lebong Siarang – Palembang.
Acara dihadiri oleh Dandenintel Kodam II/Swj Letkol Inf Seprianizar, S.Sos., Wadanden Mayor Inf Baskoro Wijaya Atmanto dan Katim Penilai Lattap Intelijen Rindam II/Swj Letkol Inf Yusro beserta anggota Kapten Arm Munandar.
Pangdam juga mengharapkan seluruh Aparat Intelijen mampu melaksanakan tugasnya secara profesional, dengan cara terus meningkatkan kemampuan deteksi dan cegah dini serta temu dan lapor cepat terhadap perkembangan situasi yang terjadi. Utamanya yang dapat menimbulkan potensi konflik.
Latihan pemantapan intelijen yang telah berlangsung selama 14 hari dan diikuti 71 orang aparat intelijen Kodam II/Swj ini merupakan bentuk uji kemampuan untuk melihat sejauh mana tingkat pengetahuan dan keterampilan Satuan Intelijen Kodam II/Swj dalam melaksanakan tugas Intelijen baik dalam kegiatan penyelidikan, pengamanan, penggalangan dan penyajian kebutuhan administrasi Intelijen yang didukung persandian untuk mendukung tugas pokok satuan.
Melalui peningkatan kemampuan Aparat Intelijen, maka akan semakin memantapkan dan menumbuhkan naluri Intelijen, serta mengembangkan metode, teknik dan taktik Intelijan berdasarkan teori yang diberikan di Lemdik dengan aplikasi di Lapangan, sehingga membiasakan para Perwira dan Bintara Intelijen untuk berpikir kritis dan mampu memprediksi ancaman yang mungkin timbul.
Berbagai materi yang berkaitan tugas-tugas di bidang Intelijen telah diberikan kepada peserta para Perwira dan Bintara Intelijen, baik bidang Penyelidikan, Pengamanan, Penggalangan dan Administrasi Intelijen, guna menajamkan pemahaman dan daya analisa para peserta Lattapsat Intelijen.(Pendam 2)