Boven digoel, Selasa (30/06/2015), Negara indonesia, seperti juga negara negara lain mengalami ancaman krisis pangan akibat perubahan Iklim global yang ekstrim. Perubahan iklim jelas berpengaruh terhadap dimensi ketahan pangan karena akan mempengaruhi penurunan produktifitas pertanian, kemudian berdampak pada pendistribusian pangan dimana produksi pangan di indonesia cukup mengkwatirkan. Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduk terus menurun.
Oleh karena itu, dengan adanya kebijakan presiden Republik Indonesia yang saat ini di canangkan yaitu Indonesia harus mampu mencapai swasembada pangan dalam waktu 3 tahun. Hal ini diperlukan peran serta dari TNI AD untuk mendukung tercapainya kebijakan tersebut.
Dengan melalui MOU yang sudah ditanda tangani oleh menteri Pertania dengan Kepala Staf Angkatan Darat tentang kegiatan pendampingan TNI AD dengan kementrian pertanian dalam mendukung tercapainya swasembada pangan maka TNI AD memiliki tanggung jawab besar untuk mengwujudkan swasembada pangan tersebut.
Kodam XVII/Cenderawasih dan jajaran korem 174/ATW khususnya Kodim 1711/BVD telah menindak lanjuti upaya ketahanan pangan melalui kerja sama dengan Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pertanian dengan mendukung/ melakukan pengawalan dan pendampingan babinsa terhadap PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) Dinas Pertanian dalam mensukseskan program swasembada pangan Pemerintah Daerah.
Untuk itu, Babinsa koramil 1711-03/Tanah Merah bersama dengan masyarakat Kab. Boven Digoel membuat persemaian pembibitan padi bertempat di distrik mandobo Kab. Boven Digoel dimana kegiatan ini di laksanakan dengan melibatkan masyarakat sebanyak 45 orang yang dikoordinator oleh Sebastinus Wawi, dari PPL dinas pertanian Kab. Boven Digoel sebanyak 3 orang dan personil babinsa sebanyak 3 orang yaitu: srt.Okto komoyap,srt marselus meron dan prk. Imade sukrawan.
Kegiatan ini sudah berjalan selama 1 bulan dengan hasil yang dicapai berhasil membuka lahan seluas 5 hektar yang siap di tanami. Sambil menunggu bibit padi yang sudah disemaikan tumbuh yang kurang lebih selama 18 hari para babinsa bersama masyarakat membuka lagi lahan baru. Autentifikasi : Penrem 174
