Skip to main content
Kostrad

Bangun Sanitasi, Satgas Yonif 734 Cegah Epidemi Penyakit di Maluku Utara

Dibaca: 14 Oleh 29 Sep 2019Tidak ada komentar
Bangun Sanitasi, Satgas Yonif 734 Cegah Epidemi Penyakit di Maluku Utara
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id – Untuk mencegah epidemi penyakit di Maluku Utara, Satgas Yonif 734/SNS melaksanakan karya bakti dengan membangun saluran pembuangan air di sumur tua yang digunakan sebagai sumber air masyarakat setempat.

 

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 734/SNS, Letkol Inf Edwin Charles, dalam rilis tertulisnya di Maluku, Minggu (29/9/2019)

 

Dikatakan Dansatgas, kegiatan yang dikerjakan pada hari Sabtu (28/9/2019) oleh personel Pos Anoa 2 Daruba bersama masyarakat ini bertujuan untuk menghindari tercemarnya air sumur yang dimanfaatkan masyarakat Desa Pandenga untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

 

“Sumur tua bekas peninggalan perang dunia kedua ini masih sering dimanfaatkan sebagai sarana untuk mencuci, memasak, dan lain sebagainya,” ucap Edwin.

 

Lanjutnya, Ia merasa prihatin karena air yang digunakan untuk mencuci dan memasak berada pada satu tempat. Akibatnya, limbah cucian mengalir kembali ke dalam sumur dan menyebabkannya tercemar.

 

“Oleh sebab itu saya perintahkan Pos Anoa 2 Daruba untuk membuat saluran air agar masyarakat dapat memanfaatkan air tersebut dalam kondisi yang betul-betul bersih dan tidak tercemar,” tegas Edwin.

Baca juga:  Lestarikan Tradisi, Satgas Yonif 136 Ziarah Makam Leluhur Kailolo

 

Selanjutnya Danpos Anoa 2, Sertu Ariyawan Duwila, saat memimpin kegiatan tersebut mengatakan bahwa pembangunan saluran air ini juga bertujuan untuk memberi kesadaran pada warga akan pentingnya kebersihan air.

 

“Harapannya, selain memberi manfaat bagi masyarakat, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi kepada warga agar semakin memperhatikan kesehatan diri dan lingkungannya,” tutur Ariyawan.

 

Kepala Desa Pandenga, Muridi Jalal, mengucapkan rasa terima kasih kepada Satgas Yonif 734 yang sudah berinisiatif dalam membuat saluran air di sumur tua bekas peninggalan perang dunia ke dua.

 

“Sekarang kualitas air sumur ini semakin membaik karena sumur tersebut memiliki saluran air tersendiri dan sumur kami tidak lagi tercemar,” ujarnya. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel