Ngawi – Demi menyelamatkan tanaman padi milik petani dan sebagai antisipasi meluasnya serangan hama yang menyerang tanaman padi, Babinsa Desa Paras bersama 2 anggota Pos Pangkur Koramil 0805/06 Kwadungan, Mantri Tani dan PPL Pangkur 4 orang serta angota Poktan sebanyak 41 orang, menggelar pendampingan sosialisasi penanganan dan penyemprotan hama wereng di lahan tanaman padi milik Kelompok Tani Rahayu Desa Paras Kecamatan Pangkur, Kab Ngawi, Selasa (15/9/2019).
Dalam kesempatan itu Babinsa Pos Pangkur bersama penyuluh pertanian dan petani melaksanakan penyemprotan bersama masyarakat. Luas lahan padi yang disemprot sekitar 2,5 hektare. Selain itu, tujuan penyemprotan ini membasmi hama kresek, blast dan memberikan kesuburan terhadap batang padi.
Penyuluh pertanian juga menjelaskan kepada petani cara melakukan penyemprotan hama. Membasmi penyakit dan obat yang digunakan untuk membasmi berbagai jenis hama yang menyerang tanaman padi.
Kadis Pertanian yang diwakili Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura melalui Tim penanggulangan hama dari Pertanian, Joko menyampaikan, proses penyemprotan pengendalian hama tersebut sebagai antisipasi dan pengawasan terhadap serangan hama. Proses penyemprotan pada tanaman pada juga harus terjadwal dilakukan petani. Dinas Pertanian menganjurkan agar penyemprotan dilakukan pada pagi hari dan sore untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
“Penyemprotan harus dilakukan padi hari, pukul 06.00–09.00 WIB sedangkan untuk sore penyemprotan dilakukan pukul 15.00–18.00 WIB. Apabila jadwal penyemprotan tidak dilakukan pada waktu ini maka penyemprotan yang dilakukan petani hanya merusak tanaman padi saja,” kata Joko.
Lebih lanjut Joko menjelaskan, lahan pertanian di sekitar Kecamatan Pangkur banyak mengandung asam atau keasaman tinggi. Akibatnya tanaman padi keracunan, untuk mengatasi hal tersebut para petani diimbau memakai kapur pertanian.
“Kadar asam lahan pertanian sangat tinggi, akibat daun padi gosong. Jadi untuk mencegah ini patani harus menggunakan kapur pertanian di setiap lahan tanaman padi,” imbaunya.
Menurutnya, pihak Dinas Pertanian siap membantu petani dan akan turun ke lapangan jika ada keluhan-keluhan masyarakat soal pembasmian hama. “Apabila ada keluhan petani bisa juga langsung menghubungi kami dan juga badan penyuluhan kecamatan (BPK) untuk membasmi hama tanaman padi. Setiap hari kita selalu ada dan akan turun ke lapangan jika diperlukan,” terang Joko.
Sementara Babinsa Desa Paras Serda Kasir yang juga ikut dalam penyemprotan tanaman padi mengaku, TNI siap membantu petani dalam mengatasi dan membasmi serangan hama. “Untuk mewujudkan program peningkatan produksi pangan di Ngawi, TNI siap mendampingi petani. Seperti serangan hama kresek, Babinsa cepat lapor dan melakukan koordinasi dengan UPT dan juga penyuluh pertanian. Harapan kami dengan saling kerja sama yang baik semua dapat tercapai sesuai dengan rencana,” kata Serda Kasir.
Sedangkan kegiatan di Poktan Tani Subur Desa Kwadungan Lor dipimpin Pelda Sutikno dengan 2 Babinsa melaksanakan pendampingan demplot obat sundep buatan dri Universitas Brawijaya Malang seluas 60 are.