Skip to main content
Berita Satuan

Belum Sentuh Aktor Intelektual, Ada 4 CalonTersangkaKasusTolikara

Dibaca: 211 Oleh 23 Jul 2015Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Setelah beberapa hari, kepolisian akhirnya berhasil mengidentifikasi penyerang jamaah Shalat Idul Fitri dan pembakar Masjid di Tolikara, Papua. Kemarin Mabes Polri menyatakan, ada empat calon tersangka dalam peristiwa yang menewaskan seorang anak dan melukai belasan orang tersebut.

Para calon tersangka itu diputuskan Polri setelah penyidik memeriksa 37 saksi. Sayang, hingga berita ini ditulis, kepolisian belum mau membocorkan identitas empat calon tersangka tersebut.

Nanti saya kasih tahu setelah ditetapkan, ujar Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti kepada Jawa Pos tadi malam. Padahal, Rabu, 22 Juli 2015 pagi Badrodin menjanjikan untuk menetapkan tersangka hari itu juga.

Apakah pembuat surat edaran adalah salah seorang tersangka? Badrodin tidak berani memasti­kan. Kita tak bisa menuduh sebelum ada bukti yang menguat­kan, imbuhnya. Kendati demiki­an, pihaknya memastikan akan mengaitkan peristiwa itu dengan pembuat surat edaran meski ti­dak langsung menyimpulkan sebagai penyebabnya

Kepala  Divisi  (Kadiv) Humas  Irjen Polisi  Anton  Charlyan sebe­lumnya sempat membocorkan bahwa empat calon tersangka yang dibidik penyidik belum menyentuh aktor intelektual. Melainkan, hanya orang yang terlibat langsung dalam peristiwa. Kendati demikian, Jenderal bin­tang dua itu tidak menutup ke­mungkinan jika ke depan me­nyeret aktor intelektual itu.

Baca juga:  Prajurit Yonif Mekanis 411 Kostrad Kembali Menjadi Juara di Ajang ‘Super Fight I’

Anton menegaskan, peng­umuman nama-nama tersangka ditunda bukan karena polisi ragu dan gamang.  Kami sangat ber­hati-hati dalam hal ini, terangnya setelah menghadiri diskusi di Humas Mabes Polri. Untuk mem­percepat proses pengusutan, satu tim penyidik  Bareskrim  Polri akan diturunkan. Dalam pro­sesnya, tim tersebut akan mem­bantu sekaligus menyokong penyidik Papua.

Sementara itu, Komite Umat untuk Tolikara (Komat) yang terdiri atas berbagai tokoh masya­rakat mengirimkan tim investigasi. Sudah berangkat Selasa malam, kata Ketua Dewan Syura Komat Didin Hafidhuddin setelah me­minta izin Kapolri kemarin.

Didin menjelaskan, tim investigasi kelompoknya dibentuk untuk memberikan informasi yang ber­imbang. Pria yang juga menjabat ketua Baznas itu khawatir, investi­gasi yang dilakukan satu tim saja (aparat, Red) akan mendistorsi informasi. Dalam investigasinya, Komat akan menemui dan me­ngorek informasi dari alim ulama di Papua dan jamaah salat Idyang menjadi korban pembubaran.

Cegah Efek Domino

Kepala Badan Intelijen  Negara (BIN) Sutiyoso berupaya mence­gah efek domino peristiwa Tolikari di berbagai daerah. Hari ini man­tan ketua PKPI itu mengumpulkan tokoh-tokoh lintas agama. Tokoh agama itu akan diminta untuk menginstruksi jaringannya di bawah agar menjaga kerukunan beragama.

Baca juga:  Presiden RI : Industri Pertahanan Harus Kompetitif

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menegaskan telah menginstruksi BIN daerah untuk meningkatkan kewaspadaan sebagaimana instruksi Jokowi. Terutama di tempat yang rawan konflik dan banyak kelompok radikal, kata Sutiyoso di Kejaksaan Agung. (Sumber: HU Koran Tempo)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel