
JAKARTA, tniad.mil.id – Berlimpah dan mudah mendapatkan, Satgas Pamtas Yonif Mekanis Raider 411/PDW Kostrad jadikan Ikan Gabus (Gastor) dongkrak ekonomi warga Merauke.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif Mekanis Raider 411/PDW Kostrad, Mayor Inf Risky Aditya, S.Sos.,M.Tr (Han), dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Merauke, Papua, Minggu (27/10/2019).
Diungkapkan Dansatgas, bantu mengajarkan olah ikan Gastor ini dilaksanakan PosToray, pada Sabtu (26/10/2019).
“Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung penghasilan tambahan bagi warga di Kampung Toray, Distrik Sota, Merauke, Papua,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, ikan gabus banyak ditemukan di rawa-rawa atau sungai di sepanjang perbatasan Papua-PNG.
“Ikan Gabus ini di Papua lebih pupuler dengan sebutan Gastor, yang populasinya banyak dan hidup di alam bebas, sehingga mudah untuk mendapatkannya,” jelasnya.
“Melihat begitu besar peluang untuk mengolahnya, kita (Satgas) mengajarkannya kepada warga untuk menambah penghasilan mereka,” urai Aditya.
Di tempat terpisah,
Danpos Toray, Letda Inf Wesly Tanaem mengatakan, musim kemarau telah membawa berkah tersendiri bagi warga Kampung Toray, karena ketika memancing atau menjaring ikan dengan mudah mendapatkan Gastor.
“Banyaknya hasil tangkapan warga membuat anggota Satgas memiliki ide kreatif untuk mengajarkan cara mengolah ikan Gastor menjadi ikan asin,” jelasnya.
Ditambahkan pula, lima anggota Pos Toray dipimpin Sertu Sibarani mengajarkan langsung cara mengolah ikan Gastor menjadi ikan asin.
“Hal tersebut dilakukan guna mendukung tambahan penghasilan bagi warga, karena banyaknya hasil tangkapan ikan Gastor di Kampung Toray, ” terangnya lagi.
“Agar dapat bertahan lama dan memiliki nilai jual yang lebi tinggi, ikan ini diolah menjadi ikan asin dalam plastik,” ucap Danpos.
Sementara itu Kopda Munawar yang ikut bantu
mengolah ikan ini mengungkapkan bahwa dirinya mengajarkan tahap-tahapan membuat ikan asin, mulai membersihkan ikan, menjemur ikan yang telah diasinkan, hingga nantinya menjadi ikan asin selama kurang lebih satu minggu.
“Agar hasil olahan ikan asin maksimal, kita juga contohkan membuat para-para untuk menjemur ikan asin,” tandasnya.
Salah seorang warga Toray, Siors Bagujay (35), mengucapkan terima kasih kepada Satgas yang telah mengajarkan kreatifitasnya untuk warga, yakni cara mengolah ikan Gastor menjadi ikan asin.
“Selama ini biasanya ikan hanya dikonsumsi atau dijual, tidak diolah apa-apa. Tapi dengan keterampilan yang diajarkan Satgas, kegiatan ini diharapkan dapat dipraktekkan dan nantinya dapat menambah penghasilan warga,” tuturnya.
Dirinya pun berharap, Satgas terus memberikan pelatihan, agar kemampuan warga meningkat dalam hal pengolahan.
“Kami yakin berkat bimbingan bapak Satgas, usaha ini merupakan peluang yang menjanjikan untuk ditekuni,” pungkas Siors Bagujay optimis. (Dispenad)