JAKARTA, tniad.mil.id– Guna mengakhiri konflik antara masyarakat penduduk IIekma dengan penduduk Wouma yang terjadi beberapa waktu lalu, Forkopimda Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Nduga dan Kabupaten Lanny Jaya melaksanakan rapat koordinasi bersama TNI-Polri bertempat di Gedung Otonom Wenehule Huby, Distrik Wamena Kabupaten Jayawijaya, Selasa (11/1/2022).
Dalam keterangan tertulis Kodim 1702/Jayawijaya, Kamis (13/1/2022), kegiatan tersebut diikuti oleh Bupati Kabupaten Jayawijaya Jhon R. Banua, SE, M.Si., Bupati Kabupaten Lanny Jaya Befa Jigibalom, M.Si., Bupati Kabupaten Nduga Wentius Nimiangge, S.AK, S.Pd, MM., Dirintelkam Polda Papua Kombes Pol Tigor Hutapea, Direskrimum Polda Papua Kombes Pol Faizal Ramadani, S.Sos, S.IK, MH., Dansat Brimob Polda Papua Kombes Pol Budi, Dandim 1702/JWY Letkol Inf Arif Budi Situmeang, S.IP, M.Tr (Han), Kapolres Jayawijaya AKBP Muh. Safeei A.B, SE., dan Danyonif 756/WMS Letkol Inf Tommy Yudistio, M.Han.
Pada rapat tersebut ketiga bupati sepakat untuk mengakhiri konflik antar masyarakat ini dengan melakukan berbagai upaya dalam mendamaikan kedua kelompok sehingga tidak ada lagi konflik yang berkelanjutan.
Ketiga bupati berharap agar aparat keamanan dari TNI-Polri tidak memberikan ruang dan kesempatan kepada masyarakat sehingga tidak terjadi konflik seperti beberapa waktu lalu yang telah mengakibatkan korban dan puluhan masyarakat luka-luka.
Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Arif Budi Situmeang pada kesempatannya menyampaikan untuk mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dan terprovokasi dengan isu-isu yang berkembang sebelum dipastikan kebenarannya.
“Masyarakat harus kita imbau agar tidak terprovokasi dengan isu-isu negatif yang disebarkan oleh pihak-pihak yang ingin memperkeruh konflik yang terjadi ini. Terlebih untuk membentrokkan masyarakat dengan pihak keamanan,” katanya.
Dandim menjelaskan bahwa keberadaan aparat keamanan dari TNI-Polri di sini adalah untuk mencegah terjadinya konflik dan membantu pemerintah daerah dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
“Untuk itu, kami berharap untuk segera dilakukan perdamaian yang dilakukan sesuai adat sehingga konflik ini bisa segera berakhir,” tambah Dandim.
Setelah pelaksanaan rapat koordinasi tersebut, selanjutnya para bupati bersama unsur TNI-Polri kembali melaksanakan pertemuan dengan kedua kelompok masyarakat dan memberikan bantuan berupa sembako sebagai wujud perhatian Pemerintah Daerah bersama TNI-Polri terkait terjadinya konflik tersebut.
Di hadapan masyarakat Bupati Kabupaten Nduga Wentius Nimiangge S.Ak, S.Pd, MM., menyampaikan bahwa pihaknya bersama dengan Bupati Jayawijaya dan Bupati Lanny Jaya telah sepakat untuk melakukan perdamaian.
“Untuk itu, saya berharap mulai hari ini tidak boleh lagi ada pergerakan massa. Saatnya kita duduk bersama untuk membahas perdamaian ini,” ucapnya.
Sampai dengan saat ini, aparat keamanan TNI-Polri masib terus melakukan penyekatan terhadap masyarakat dari kedua belah pihak untuk mencegah terjadinya konflik lanjutan. (Dispenad)