Skip to main content
Kodam II/Sriwijaya

Bios 44, Solusi Korem 044 bagi Para Petani

Dibaca: 134 Oleh 21 Jun 2019Tidak ada komentar
Bios 44, Solusi Korem 044 Bagi Para Petani
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id – Meningkatkan produksi pertanian, Korem 044/Gapo memberi solusi untuk mencoba menggunakan Bios 44 sebagai pengganti pupuk tanaman bagi para petani.

Hal tersebut disampaikan Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 044/Gapo, Mayor Inf Binsar B. Simajuntak, dalam rilis tertulisnya di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (21/6/2019).

Diungkapkan Kapenrem, Bios 44, produk Korem 044/Gapo, merupakan cairan yang dapat digunakan untuk menyuburkan lahan pertanian.

“Kehadiran BIOS 44 ini sangat menolong petani khususnya di Provinsi Sumatera Selatan karena selama ini petani menjerit lantaran tingginya harga pupuk. Akibat harga pupuk mahal, petani tidak melakukan pemupukan sehingga berdampak menurunnya produksi pertanian,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, karena begitu besar manfaatnya membantu para petani, sehingga pada pembukaan Rakornis TMMD ke-105 pada Kamis (20/6/2019), Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa mengundang dua orang perwakilannya untuk mempersentasikan cara membuat produk Bios 44.

“Pada persentasi ini dijelaskan keberhasilan menggunakan Bios 44 untuk lahan pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Tanaman cabe, jagung dan tanaman lainnya, sebelumnya kurang subur, tetapi setelah menggunakan Bios 44 menjadi subur,” jelasnya.

Baca juga:  TNI - Polri Pastikan Pemilu Aman, Kondusif dan Sukses

Sementara itu, Sertu Adi Santoso (Batih Ops Kodim 0406/Mura) yang memberikan persentasi menjelaskan, pemanfaatan Bios 44 untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan sebagai sarana kontak dari TNI kepada masyarakat dalam rangka membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalu upaya nyata dan pendekatan teknologi tepat guna.

Adi Santoso menjelaskan bahwa Bios 44 hasil inovasi Korem 044/Gapo, merupakan gabungan mikro organisme yang pada mulanya digunakan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan, kini telah berkembang untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian maupun perikanan.

“Saat ini juga Bios 44 juga telah digunakan untuk meristorasi lahan bekas tambang yang tandus menjadi lahan subur sehingga dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian,” katanya.

Adi juga menyampaikan, pihaknya sudah mengaplikasikan Bios 44 ini ke sejumlah wilayah, terakhir digunakan untuk mendukung program Citarum Harum yang diselenggarakan oleh Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat, untuk menormalisasikan air sungai termasuk dampak limbah merkuri dan kotoran hewan-hewan.

“Kemudian di Goa, Sulawesi Selatan, digunakan untuk perkebunan dan peternakan. Di Aceh juga untuk perkebunan. Sedangkan untuk wilayah Jawa, seperti di Jawa Tengah dan Jawa Barat, digunakan untuk tambak udang, pertanian dan peternakan,” tuturnya.

Baca juga:  Pekerjaan Talud TMMD Sengkuyung Tahap I Kodim Blora, Sudah 45 Persen

Selain itu katanya, untuk lahan bekas tambang, Bios 44 dicoba pada lahan eks tambang PT Golden Great Borneo (GGB), Kabupaten Lahat.

“Pernah juga dilakukan normalisasi lahan bekas tambang timah di Jelitik, Bangka Belitung, dan hasilnya ada perubahan dan hampir normal, lahan eks tambang bisa ditanami kembali,” pungkasnya. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel