Skip to main content
Kostrad

Budi Daya Ikan Mujahir, Inovasi Satgas Yonif 734 Dongkrak Ekonomi Warga

Dibaca: 25 Oleh 16 Sep 2019Tidak ada komentar
Budi Daya Ikan Mujahir, Inovasi Satgas Yonif 734 Dongkrak Ekonomi Warga
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

 

JAKARTA. tniad.mil.id – Satgas yonif 734 / SNS Pos Kotis Satgas melaksanakan penyuluhan industri rumah tangga berupa budidaya ikan mujair kepada kelompok Majelis Taklim (MT) Kerukunan Sulsel di Desa Gosoma Kecamatan Tobelo, Halmahera Utara untuk mendongkrak ekonomi warga.

 

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 734/SNS Letkol Inf Edwin Charles dalam keterangan tertulisnya di Maluku Utara, Sabtu (14/9/2019).

 

Dikatakan Dansatgas, selain untuk meningkatkan perekonomian warga diharapkan tumbuh kesadaran warga untuk menjaga kesehatan lingkungan agar terhindar dari wabah deman berdarah.

 

“Dengan penyuluhan ini, banyak manfaat yang sekaligus dapat diperoleh warga, ekonomi meningkat, dan taraf kesehatah warga juga semakin baik,” imbuhnya.

 

Pada penyuluhan ini disampaikan oleh Danton Kesehatah Satgas Yonif 734 / SNS, Letda Ckm Fendy Aprilian, S.T.T.Rad.

 

“Diharapkan dengan budi daya ikan air tawar, dapat mengurangi populasi jentik nyamuk penyebab wabah demam berdarah,” ujarnya dr Fendy.

 

Menurutnya Tobelo merupakan wilayah yang dekat dengan pesisir pantai, daerah kepulauan yang dikelilingi oleh lautan tentunya hasil laut pun melimpah di daerah ini.

Baca juga:  Kunker Dansektor Barat Ke Intan Jaya, Melihat Langsung Kiprah Yonif 330 Kostrad

 

Hal uniknya walaupun di kelilingi lautan namun masyarakat di wilayah Halmahera utara ini juga gemar memakan ikan dari air tawar yaitu Mujair.

 

Karena ikan ini merupakan ikan yang sangat mudah untuk di budidayakan serta memiliki nilai ekonomis karena disukai banyak orang.

 

Dijelaskannya setiap ikan ini bertelur rata – rata satu induk betina mujair ini mengeluarkan 100 – 600 butir telur. selanjutnya induk mujair ini menyimpan telur nya kedalam mulutnya hingga anaknya menetas (Mouth Breeding).

 

Telur akan menetas sekitar 3 – 5 hari dan akan terus berlindung di mulut ibu selama 14 hari selanjutnya sang anak pun dapat beradaptasi dengan lingkungannya bersama anakan mujair yang lainnya. sekitar 3 bulan mereka sudah matang secara seksual dan siap untuk bertelur.

 

“Pada Mujair dewasa mereka siap dipanen pada usia 5 – 6 bulan serta pasar siap menampung ikan tersebut untuk di konsumsi warga,” tuturnya.

 

Disamping itu, ikan mujair ini merupakan golongan ikan omnivora. apabila mereka di pelihara di sekitar rumah maka akan mengurangi populasi jentik-jentik nyamuk penyebab demam berdarah karena karakteristik nyamuk aedes aegypti ini bertelur pada air yang bersih dan tenang.

Baca juga:  Yonif Raider 515 Kostrad Rebut Juara Peleton Tangkas

 

“Oleh sebab itu disarankan untuk memelihara mujair di kolam atau beri anakan mujair 1 – 2 ekor di dalam bak mandi agar mengurangi populasi jentik nyamuk karena di wilayah tobelo ini sudah terdapat dua kematian akibat demam berdarah. Untuk itu disarankan untuk warga memelihara ikan pemakan jentik nyamuk seperti ikan mujair ini,” ujar pungkasnya.

 

Salah satu warga, Nurhaniah (43) mengatakan, warga dari kerukunan Sulsel mengucapkan terima kasih kepada Satgas mengenai penyuluhan ini.

 

” Kami merasa sangat senang, ternyata banyak manfaat dari memilihara ikan, selain dapat dijual karena memiliki nilai ekonomi disamping itu memilihara ikan dapat mengurangi populasi jentik jentik nyamuk penyebab demam berdarah,” ungkapnya.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel